Fan Belt Putus Bisa Sebabkan Mesin Overheat, Ini Risiko dan Cara Pencegahannya
--
REL,BACAKORAN.CO – Fan belt merupakan salah satu komponen penting dalam sistem mesin kendaraan. Komponen ini memiliki peran vital dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke sejumlah perangkat penting seperti alternator, kompresor AC, pompa air, hingga power steering.
Letaknya yang berada di bagian depan mesin dan tersembunyi di balik radiator, membuat fan belt sering kali luput dari perhatian pemilik kendaraan.
Padahal, kerusakan pada komponen ini bisa menimbulkan berbagai masalah serius, termasuk potensi kerusakan mesin akibat panas berlebih atau overheat.
BACA JUGA:Tips Merawat AC Mobil Double Blower Agar Tetap Dingin dan Awet, Ini Penjelasan dari Teknisi
Fungsi Fan Belt dan Dampak Jika Putus
Menurut Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), fan belt berfungsi memutar berbagai komponen yang mendukung kerja mesin secara keseluruhan.
“Belt itu memutar pompa air (water pump), kipas – meski sekarang ada yang elektrik – alternator, kompresor AC bahkan power steering yang masih menggunakan fluida,”Unjar didit
Jika fan belt mengalami keausan atau bahkan putus saat kendaraan sedang digunakan, dampaknya langsung terasa pada sistem kelistrikan mobil.
Salah satu tanda awal yang bisa terlihat adalah indikator aki yang menyala. Ini menandakan bahwa alternator tidak lagi memasok arus listrik ke aki.
Selain gangguan kelistrikan, kerusakan ini juga berimbas pada kinerja pendinginan mesin. “Jika fan belt putus, maka pompa air tidak bekerja. Akibatnya, sirkulasi air radiator terganggu dan suhu mesin bisa naik drastis hingga overheat,” lanjutnya.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Perawatan Jok Mobil Agar Awet dan Selalu Nyaman
Ciri-ciri Fan Belt Harus Diganti
Fan belt sebenarnya memiliki usia pakai yang cukup panjang, yakni hingga 100.000 kilometer tergantung penggunaan dan kondisi kendaraan.
Namun, Didi menegaskan pentingnya pemeriksaan berkala terhadap kondisi fisik fan belt.
- Tag
- Share
-
-
