Hotspot di Sumsel Naik Tajam

ILUSTRASI: Gambar ilustrasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutlah). Foto: dok/ist--

“Menariknya, hanya Palembang yang sampai saat ini belum pernah terdeteksi memiliki hotspot di sepanjang tahun 2025,” jelasnya.

BACA JUGA:Dugaan Ugal-Ugalan Picu Kecelakaan Adu Kambing

Meski terjadi lonjakan pada pertengahan tahun ini, BPBD Sumsel mencatat bahwa secara tahunan, jumlah hotspot cenderung menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Data tahunan jumlah hotspot di Sumsel antara lain, 2024: 4.661 titik, 2023: 20.547 titik, 2022: 2.364 titik, 2021: 2.794 titik, 2020: 4.536 titik dan 2019: 17.391 titik.

Penurunan ini diduga akibat peningkatan kewaspadaan serta program pencegahan karhutla yang lebih masif dilakukan, termasuk teknologi modifikasi cuaca, patroli udara, dan pembentukan satgas karhutla di daerah rawan.

Namun demikian, Sudirman menegaskan bahwa peningkatan hotspot yang terjadi pada Juni ini harus menjadi sinyal penting bagi seluruh pemangku kebijakan di tingkat kabupaten/kota untuk memperkuat langkah pencegahan.

BACA JUGA:Kalapas Sekayu Ikuti Kegiatan Penguatan Tugas dan Fungsi

“Kalau dibiarkan tanpa antisipasi dini, Sumsel bisa kembali mengalami krisis asap seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan