Penjahit Prabumulih Gigit Jari

JAHIT: Ilustrasi pejahit sedang menjahit pakaian sekolah. Foto: Istimewa--
// Tak Bisa Dapat Proyek Seragam Sekolah
REL, Prabumulih – Para penjahit dan pengusaha pakaian lokal di Kota Prabumulih harus mulai berbenah. Pasalnya, proyek pengadaan seragam sekolah gratis untuk lebih dari 31 ribu pelajar di kota ini tak bisa lagi diberikan secara langsung kepada mereka. Alasannya? Pemerintah wajib melakukan pembelian lewat sistem e-katalog, bukan secara manual seperti sebelumnya.
“Kalau sekarang kita beli secara manual, bisa jadi temuan dan bermasalah secara hukum. Maka semuanya harus lewat e-katalog,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Prabumulih, A Darmadi, saat diwawancarai media, Selasa (16/7/2025).
Pemerintah Kota Prabumulih melalui Disdikbud sebenarnya ingin melibatkan penjahit dan pedagang lokal dalam program pembagian seragam sekolah gratis ini. Namun aturan yang berlaku tak mengizinkan penunjukan langsung untuk proyek sebesar itu.
“Jumlahnya besar, 31 ribu pelajar dikalikan dua stel seragam. Karena tidak melalui e-katalog, maka tidak bisa diberikan ke pelaku usaha lokal,” jelas Darmadi.
BACA JUGA:Empat Lawang Siap Jadi Tuan Rumah PEDA KTNA Sumsel 2025
Padahal, Wali Kota Prabumulih, H Arlan, sudah mengarahkan agar proyek ini menyerap tenaga dan jasa lokal. Namun apa daya, sistem pengadaan yang kini serba elektronik membuat pengusaha lokal yang belum terdaftar di e-katalog LKPP harus gigit jari.
“Kita ingin bantu pengusaha lokal, tapi kalau tidak terdaftar di e-katalog, ya tidak bisa,” tambah Darmadi.
Apa Itu E-Katalog? E-katalog adalah aplikasi belanja online resmi yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Dalam aplikasi ini, semua penyedia barang dan jasa yang ingin menawarkan produknya ke pemerintah harus mendaftar dan mencantumkan produk, spesifikasi teknis, harga, hingga nama perusahaannya.
Tanpa terdaftar di sistem ini, maka instansi pemerintah tak bisa membeli produk tersebut, termasuk seragam sekolah sekalipun.
BACA JUGA:Joncik Pimpin Sosialisasi PP Nomor 94 Tahun 2021
Wali Kota Prabumulih, H Arlan, menyampaikan hal serupa. Ia mengaku bahwa proyek pengadaan seragam gratis untuk siswa-siswi SD hingga SMP setiap tahun selalu dilakukan, dan akan lebih baik jika ke depan pengusaha lokal bisa ikut serta.
“Tiap tahun kita bagikan seragam. Kalau nanti ada penjahit atau pengusaha Prabumulih yang sudah masuk e-katalog, tentu akan kita berdayakan,” ujar Arlan.
Namun untuk saat ini, pembelian seragam dilakukan ke penyedia luar daerah yang telah memenuhi syarat administrasi pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Kondisi ini tentu disayangkan oleh banyak pihak, mengingat Prabumulih memiliki cukup banyak penjahit andal dan pengusaha konveksi kecil menengah yang bisa memproduksi seragam dalam jumlah besar jika dikerjakan bersama-sama.