Paha Kodok Rawa Sumsel Tembus Pasar Prancis

FASILITAS: Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan memfasilitasi ekspor paha kodok rawa hasil tangkapan masyarakat Sumsel. Foto: dok/Istimewa--

° Nilai Ekspor Capai Miliaran Rupiah

REL, Palembang – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan memfasilitasi ekspor paha kodok rawa hasil tangkapan masyarakat ke Prancis, membuka pintu pasar global bagi produk lokal. 

Sepanjang tahun 2025, total ekspor mencapai 32,06 ton dengan nilai ekonomi fantastis, menembus Rp5,24 miliar.

Kepala BKHIT Sumsel, Sri Endah Ekandari, menjelaskan pihaknya secara aktif mendukung para eksportir di Palembang. 

BKHIT Sumsel mengawasi proses pengolahan hingga memverifikasi dokumen untuk memastikan setiap produk memenuhi standar internasional.

BACA JUGA:Polsek Semendo Ajak Warga Hentikan Perambahan Hutan

"Kami berkomitmen memastikan setiap produk yang dikirim adalah yang terbaik dan sesuai persyaratan," ujar Sri Endah.

Sebelum paha kodok dikirim, BKHIT Sumsel melakukan pemeriksaan ketat, mencakup pengendalian hama dan penyakit, pengawasan tempat pengolahan, serta verifikasi dokumen. 

Proses ini menjamin keamanan pangan dan mutu produk yang akan dikonsumsi oleh warga Prancis.

Selain menciptakan nilai ekonomi besar, ekspor paha kodok memberdayakan masyarakat lokal, khususnya para penangkap kodok di pedesaan.

BACA JUGA:Pocil Empat Lawang Ukir Prestasi di Tingkat Provinsi, Naura Hasna Anidah Raih Gelar Danton Terbaik

Aktivitas ini menjadi mata pencarian alternatif dan mendorong pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan.

Sri Endah menambahkan, dukungan ini sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean yang ingin menggerakkan perekonomian daerah. 

BKHIT Sumsel akan terus berperan aktif mendorong akselerasi ekspor komoditas unggulan lainnya, seperti yang sudah dilakukan sejak 2023.

Pada tahun 2023, BKHIT Sumsel telah memfasilitasi ekspor paha kodok ke Prancis sebanyak 17,08 ton, dan meningkat tajam pada 2024 menjadi 86,4 ton. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan