Menteri Pendidikan Sering Jadi ‘Korban’ Nomenklatur, Begini Daftarnya Sepanjang Sejarah

Menteri Pendidikan Sering Jadi ‘Korban’ Nomenklatur, Begini Daftarnya Sepanjang Sejarah-ist/net-

Era Reformasi: Standarisasi dan Sertifikasi Guru

Pasca 1998, menteri pendidikan seperti Dr. Yahya Muhaimin, Prof. A. Malik Fadjar, Prof. Bambang Sudibyo, hingga Prof. Mohammad Nuh melahirkan kebijakan strategis: UU Sistem Pendidikan Nasional 2003, sertifikasi guru, kurikulum berbasis kompetensi, hingga Ujian Nasional sebagai standar evaluasi pendidikan nasional.

Dekade 2010–2020an: Transformasi Digital dan Merdeka Belajar

Pendidikan Indonesia semakin dinamis di era Prof. Mohammad Nuh, Anies Baswedan, Prof. Muhadjir Effendy, hingga Nadiem Anwar Makarim. Fokus kebijakan menekankan penguatan karakter, digitalisasi sekolah, serta program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Pandemi Covid-19 menjadi ujian besar, memaksa lahirnya kebijakan adaptif agar pendidikan tetap berjalan.

Namun, penunjukan Nadiem sempat kontroversial karena ia bukan akademisi seperti pendahulunya. Kini, namanya kembali disorot tajam setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook, menambah daftar panjang problematika pendidikan Indonesia.

Menteri Pendidikan: Pilar Bangsa yang Kerap Diguncang

Sejarah menunjukkan, setiap era membawa wajah baru pendidikan. Dari Ki Hadjar Dewantara hingga Nadiem Makarim, jabatan Menteri Pendidikan selalu menjadi sorotan karena menyangkut masa depan bangsa. Sayangnya, kementerian ini juga paling rentan terkena guncangan, baik karena perubahan nomenklatur maupun kontroversi kebijakan.

BACA JUGA:Infinix September 2025: Harga Terbaru Semua Seri, Pilih Sesuai Budget!

BACA JUGA:Galaxy S25 FE Resmi Hadir, Punya Kamera 50MP & AI Canggih!

Pendidikan tetap menjadi tiang penopang bangsa. Namun, siapapun yang menduduki kursi Menteri Pendidikan, ia harus siap menghadapi badai perubahan, kritik publik, bahkan risiko menjadi “korban” sejarah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan