Netizen Geram! Guru Dipolisikan Karena Disiplinkan Siswa Merokok, Potret Buram Dunia Pendidikan Indonesia Terb

Netizen Geram! Guru Dipolisikan Karena Disiplinkan Siswa Merokok, Potret Buram Dunia Pendidikan Indonesia Terbongkar-ist/net-
REL, Bacakoran.co – Dunia pendidikan Indonesia kembali menjadi sorotan publik.
Unggahan akun Informasi Pendidikan Indonesia mendadak viral setelah menyoroti fenomena miris: guru dipolisikan hanya karena menegur siswa yang melanggar aturan.
Kasus ini mencuat di tengah polemik Kepala Sekolah di Lebak, Banten, yang dinonaktifkan usai diduga menampar murid ketahuan merokok di lingkungan sekolah.
Dalam unggahannya yang berjudul “Anak Melanggar, Guru Disalahkan: Potret Buram Dunia Pendidikan Masa Kini”, akun tersebut menulis pesan menyentuh tentang pergeseran nilai tanggung jawab dalam dunia pendidikan.
“Zaman telah berubah, dan bersama itu, nilai tentang tanggung jawab pun mulai bergeser,” tulis akun tersebut, dikutip pada Rabu (15/10/2025).
BACA JUGA:Performa Gila! Redmi K90 Pro Catat Skor Geekbench 11.000, Tantang Samsung dan iPhone 17
BACA JUGA:Poco M7 Resmi Rilis, Baterai Jumbo 7000 mAh dan Layar 144Hz Cuma di Harga Segini!
Akun itu juga membandingkan kondisi masa lalu dan masa kini. Dahulu, ketika seorang anak ditegur karena melanggar aturan, orang tua datang ke sekolah untuk berterima kasih. Namun kini, sebagian justru datang dengan amarah, mempertanyakan mengapa anak mereka dihukum.
“Di mata sebagian orang tua, disiplin berubah makna menjadi kekerasan, dan tanggung jawab digantikan pembelaan,” lanjut tulisan tersebut.
Fenomena ini dinilai sebagai tanda meredupnya kepercayaan publik terhadap peran guru. Padahal, setiap teguran yang diberikan sejatinya lahir dari tanggung jawab dan kasih sayang.
“Guru tidak butuh dipuja, hanya butuh dipercaya. Karena tanpa kepercayaan orang tua, sekolah hanyalah tempat mengajar, bukan lagi rumah untuk mendidik manusia,” tulis akun itu dalam bagian akhir unggahannya.
Unggahan tersebut menuai ribuan komentar dari warganet. Banyak yang mengaku prihatin dan sepakat bahwa dunia pendidikan kini tengah berada di titik rawan, di mana ketegasan guru kerap disalahartikan sebagai kekerasan.
Seorang warganet bernama Bng Jul menulis, “Anak tidak ada pendidikan agama ya begini ini, tidak punya adab, etika, dan norma-norma agama.”
Sementara itu, akun lain, Syamsuri Abahku, menegaskan pentingnya peran guru untuk tetap tegas. “Harus ada ketegasan dan sedikit keras mendidik anak di usia ini. Kalau tidak, guru cuma jadi tontonan,” tulisnya.