Siswa SMA di Luwu Utara Galang Donasi untuk Dua Guru Dipecat: “Kami Tak Akan Lupakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Siswa SMA di Luwu Utara Galang Donasi untuk Dua Guru Dipecat: “Kami Tak Akan Lupakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”-doc for rel-

Rel, Bacakoran.co — Momen mengharukan terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

Siswa UPT SMA Negeri 2 Luwu Utara menunjukkan kepedulian luar biasa dengan menggalang donasi bagi dua guru yang diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH), yaitu Rasnal dan Abdul Muis, yang sebelumnya mengajar di SMA Negeri 1 Luwu Utara.

Melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), para siswa secara sukarela mengumpulkan dana sebagai bentuk dukungan moral dan solidaritas kepada dua sosok yang mereka anggap sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” sejati.

Penyerahan bantuan dilakukan di Sekretariat PGRI Kabupaten Luwu Utara, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, pada Senin (10/11/2025). Donasi diterima langsung oleh Ketua PGRI Luwu Utara, Ismaruddin.

BACA JUGA:Performa Setara HP 20 Jutaan, Tapi Harga Rp10 Juta? Ini Rahasia Xiaomi 15T Pro

BACA JUGA:Heboh! Lima Guru Termasuk Wakil Kepsek Terciduk Pesta Miras di Sekolah dan Ancam Penyandang Disabilitas di Min

????️ Bentuk Simpati dan Dukungan Moral

Wakil Ketua OSIS SMAN 2 Luwu Utara, Sayu Alicya Maharani, menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan dengan hati. “Kami sangat sedih atas pemecatan guru kami. Ini bentuk kepedulian kami kepada Pak Rasnal dan Pak Abdul Muis. Kami berharap mereka mendapatkan keadilan kemanusiaan dan bisa kembali mengajar seperti dulu,” ungkap Sayu.

Ia menambahkan, seluruh dana dikumpulkan secara sukarela dari siswa, guru, dan alumni. “Meski jumlahnya tidak besar, semoga bantuan ini menjadi tanda kasih kami untuk guru-guru yang telah mengabdikan diri dengan sepenuh hati,” ujarnya.

???? PGRI: Nilai Kemanusiaan Masih Hidup

Ketua PGRI Luwu Utara, Ismaruddin, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif para siswa. “Saya sangat terharu. Ini bukti bahwa nilai kemanusiaan dan rasa hormat kepada guru masih hidup di kalangan pelajar,” kata Ismaruddin.

Menurutnya, aksi ini menjadi pengingat bahwa guru tidak hanya pengajar di kelas, tetapi juga teladan kehidupan dan perjuangan moral. “Anak-anak ini menunjukkan empati yang luar biasa. Mereka telah menyalakan kembali semangat solidaritas dalam dunia pendidikan,” tambahnya.

⚖️ Guru Rentan Kriminalisasi, PGRI Desak Perlindungan Hukum

Sebelumnya, PGRI Luwu Utara juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD pada Selasa (4/11/2025), menuntut keadilan bagi dua guru yang dipecat setelah putusan Mahkamah Agung terkait dugaan pungutan dana komite sekolah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan