Ekspor Ikan Hias Sumsel Capai Rekor Tertinggi

Kostan Manalu. Foto: dok/ist--

REL, Palembang - Balai Karantina Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) melaporkan pencapaian luar biasa dalam ekspor komoditas ikan hias sepanjang tahun 2023. Dengan total nilai mencapai Rp448,25 juta, Sumsel berhasil mengekspor beragam jenis ikan hias ke berbagai pasar internasional.

Jenis ikan hias yang diekspor dari wilayah Sumsel termasuk Botia, Arwana Brazil, Spotted Fire Eel (Tilan), Khuliload, Tigerfish, dan ikan Betutu. Menariknya, Singapura menjadi tujuan utama ekspor ini, dengan total sebanyak 31 kali pengiriman.

Menurut Kepala Karantina Sumsel, Kostan Manalu, beberapa jenis ikan seperti Botia, Khuliload, Tilan, dan Arwana Brazil menjadi primadona di pasar Singapura. 

Untuk memastikan keamanan dan kualitas ekspor ikan, pihak karantina melakukan inspeksi penerapan cara karantina ikan yang baik di dua Instalasi Karantina Ikan (IKI).

BACA JUGA:Bahas Peningkatan Pelayanan Kesamsatan

BACA JUGA:Bandara Gatot Subroto Way Kanan Segera Beroperasi Komersil

"Komitmen kami memastikan setiap langkah dalam proses, seperti penyediaan sarana, prasarana, prosedur, kualitas air, kesehatan ikan, dan pengendalian hama penyakit berjalan sesuai standar," ungkap Manalu.

Upaya ini bertujuan tidak hanya untuk menjaga kualitas, tetapi juga mencegah hama penyakit serta mendukung pertumbuhan sektor perikanan nasional. Melalui inspeksi yang dilakukan pada Selasa dan Kamis lalu, diharapkan IKI di wilayah itu dapat mematuhi peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut, Manalu menyatakan bahwa Karantina Sumsel siap memberikan pendampingan atau bimbingan teknis kepada eksportir dan calon eksportir agar dapat memenuhi persyaratan yang berlaku.

“Untuk mewujudkan peran sebagai economic tools, Karantina memberikan pendampingan kepada pelaku usaha. Proses inspeksi harus berlangsung secara transparan, konsisten, dan terdokumentasi, sehingga diketahui IKI konsisten menerapkan CKIB," tambahnya. (*)

Tag
Share