Kereta Cepat
Kereta Cepat.--
SFO-LA dimulai. Dimulai bukan berarti cepat selesai. Khas negara demokrasi. Pun sampai hari ini proyek whoosh 750 km itu masih belum setengahnya. Biayanya sudah membengkak lebih Rp 300 triliun --antara lain karena dihitung dengan rupiah sekarang.
Kini Biden, dari partai yang sama, mendorong lagi agar proyek itu bisa selesai. Jerry Brown kini sudah berumur 86 tahun. Kita doakan masih sempat naik kereta itu kelak, di usianya yang 100 tahun.
Mungkin lebih cepat dari itu. Semangat mempercepatnya muncul.
Sekarang bahkan pembicaraan proyek lanjutannya, LA ke LV dimatangkan. Mungkin optimis Biden terpilih lagi. Jangan-jangan juga bisa menang di basis Republik di Texas.
Kelihatannya proyek Texas, Houston-Dallas, tidak akan bernasib seperti SFO-LA. Anda sudah tahu: salah satu penghambat SFO-LA yang begitu parah adalah keterlibatan Sang Naga.
Proyek itu akan didanai Tiongkok. Dengan teknologi Tiongkok.
Amerika tidak mau. Tidak percaya. Takut. Merasa lebih mampu. Lebih aman.
Yang di Texas ini sejak awal sudah tidak disinggung soal Tiongkok sama sekali. Jepang yang memanfaatkannya: Shinkansen. Pun pendanaannya.
Jarak itu pernah saya tempuh dengan 4 jam, mungkin karena harus berhenti membuka selang dua kali. Dengan KA cepat itu cukup 90 menit.
Kereta cepat Jepang rasanya akan jadi raja di banyak jalur Amerika. Tiongkok akan jadi raja di mana?(Dahlan Iskan)