Waspadai Burnout Syndrome Akibat Stres Pekerjaan
Ilustrasi--
Resign atau berhenti dari pekerjaan tidak selamanya tepat untuk mencegah burnout syndrome.
Sebelum buru-buru mengajukan resign, Anda bisa mencoba mengubah pola pikir dan sudut pandang terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya stres akibat pekerjaan.
Berikut ini adalah beberapa tips lain yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko burnout.
1. Cari sisi positif dalam pekerjaan
Semenyebalkan apa pun pekerjaan Anda, fokuslah pada hal yang Anda sukai. Misalnya, pekerjaan ini menyulitkan, tetapi Anda bahagia melihat orang lain terbantu dengan hasil kerja Anda.
Bahkan, hal-hal sesederhana teman-teman kerja yang menyenangkan di tengah buruknya lingkungan kerja dan pekerjaan bisa menjadi sesuatu yang positif.
2. Jalin hubungan dengan rekan kerja
Penting untuk membangun hubungan dengan sesama rekan kerja. Pasalnya, mereka bisa saja membuat stres karena pekerjaan sehari-hari berkurang.
Berteman dengan rekan kerja akan memudahkan Anda membangun obrolan. Hal itu juga bisa membantu Anda mengurangi stres agar tidak telanjur terjebak pada burnout syndrome.
3. Jaga keseimbangan hidup
Cobalah menemukan kembali diri Anda dari lingkungan sekitar, seperti keluarga dan teman-teman.
Orang terdekat pasti masih sangat menghargai keberadaan Anda di tengah-tengah mereka. Anda juga bisa menemukan hobi atau mencari kegiatan lain yang membuat Anda bahagia.
4. Manfaatkan cuti
Jika burnout tidak terhindarkan, cobalah beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan Anda. Tidak perlu ragu mengambil cuti untuk berlibur dan beristirahat sejenak dari kesibukan.
Liburan membantu mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang memenjarakan Anda. Gunakan waktu ini untuk “mengisi ulang” tenaga dan menyegarkan pikiran. (*)