Keluarga Dicky Mohon Keadilan

Sidang putusan perkara kecelakaan lalu lintas. Foto Istimewa.--

"Fakta lainnya, korban Wagiso sangat kooperatif ketika dipanggil untuk pemeriksaan. Visum dokter juga tidak menerangkan, luka yang dapat korban merupakan luka berat," terangnya. 

Disisi lain, Erik, keluarga Dicky membeberkan, akar masalah tidak terjadinya damai antara keponakannya dengan korban, bukan karena korban menolak. 

Tapi karena adanya oknum penegak hukum yang menyebut jadi perwakilan korban. 

Saat proses damai, oknum tersebut mulanya meminta uang damai sebesar Rp 20 juta, namun tak lama berselang oknum tersebut akhirnya meminta damai sebesar Rp 50 juta.

"Awalnya saat perawatan, si oknum itu sebut, untuk biaya makan minum selama sepekan di Palembang, sudah habis Rp 11 juta. Memang belum terjadi perdamaian, tapi bukan karena tidak ada etikat baik, kita terus berhubungan dengan korban. Persoalannya, si oknum ini, meminta uang damai sebesar Rp 50 juta, yang belum bisa kita sanggupi," bebernya. 

Erik meminta kepada proses hukum kedepannya terhadap keponakannya bisa lebih adil dan tidak tebang pilih. (SM)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan