7 Alasan Psikologis yang Membuat Anak dan Remaja Kabur dari Rumah

Ilustrasi--

Misalnya kalau ia menjadi korban kekerasan anak, baik itu verbal, fisik, psikologis, atau seksual.

 

Bukan berarti ia kabur dari rumah karena ingin memberontak, ia justru sedang berusaha untuk menyelamatkan diri.

2. Masalah di sekolah atau lingkungan pergaulan

Bila anak di-bully di sekolah tapi tidak ada sosok yang bisa membantunya, anak mungkin memilih untuk kabur.

Dengan begitu, anak bisa membolos tanpa harus dipaksa ke sekolah oleh orangtua.

Bisa juga karena anak terlibat masalah tertentu di sekolah atau dengan teman-temannya tapi ia tidak berani menanggung akibat atau hukumannya.

Maka, ia pun memilih untuk lari dari rumah daripada harus menerima konsekuensi.

3. Merasa tidak dihargai

Salah satu kasus kabur dari rumah yang cukup sering ditemui adalah anak merasa cemburu dengan kakak atau adiknya.

Dalam pikiran anak, ia merasa kurang dihargai. Ia pun berpikir bahwa orangtuanya lebih menyayangi kakak atau adiknya.

Selain itu, anak bisa merasa tidak dihargai karena orangtuanya memberikan hukuman yang sangat berat atas kesalahannya.

Dalam kasus lain, anak kabur dari rumah karena merasa tidak mendapat cukup perhatian dari orangtua. Ia mungkin sedang ‘menguji’ kasih sayang orangtuanya dengan cara minggat.

4. Ingin mendapatkan sesuatu dari orangtua

Hati-hati kalau anak sering mengancam untuk kabur dari rumah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan