Pleno Vital

Foto: Perusuh Disway saat melakukan pleno di pelataran Candi Prambanan.----

Pleno pertama. 

Saling memperkenalkan diri. Sebanyak 15 orang pernah ikut di muktamar pertama di Agrinex, Banten, tahun lalu. 

Inilah pleno Prambanan yang akan dikenang seumur hidup. Terutama oleh para lelaki, atau yang punya suami laki-laki.

Juara perusuh ini sampai memeragakan bagaimana menjaga keperkasaan alat vital laki-laki. Prostat memang terhubung dengan alat vital itu.

Ternyata, dari penuturannya, begitu banyak cara menjaga keperkasaan. Ada yang alat vitalnya harus dilatih digantungi besi. Tiap hari. Secara bertahap. Mulai dari besi seberat 2 kg. Naik ke 2,5 kg. Naik terus. Sampai 10 kg. Bahkan kalau bisa sampai 25 kg. 

"Saya sendiri pernah melakukan sampai 25 kg. Tapi yang rutin saya lakukan adalah 10 kg," ujarnya.

Masih banyak teknik lain lagi. Mulai dari membetot, mengulir,  sampai mengelus. Bahkan membanting-bantingkannya ke meja. Semua diperagakannya di depan pleno dengan kedua tangannya. 

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Serahkan 15 Unit Mobil Kebersihan

BACA JUGA:Candi Jaya Punya Rumah Produksi Kompos

Jangan ditanya lagi gemparnya pleno Jumat malam kemarin. Sampai Vivian Vanessa, awak Harian Disway, merebahkan kepalanya di meja. Dia tidak tahan tertawa. Dia masih jomblo. Lulusan summa cum laude dari Universitas Ciputra.

Beliau sendiri sedikit pun tidak tertawa. Wajahnya segar. Tampilannya tidak terlihat 70 tahun. Perkasa. Saya juga ingin seperti beliau: tidak cepat tua. Pun ingin tetap perkasa. Tapi saya bertekad tidak akan melakukan penggantungan besi itu. Mana tahan. Dan lagi dokter saya pasti melarang: itu tidak cocok di mata ilmu kedokteran.

Pleno pertama ini juga membahas penyakit lama Disway: sulit upload komentar. Setelah sukses  dibahas di Agrinex dulu, keluhan itu menurun. Lalu belakangan naik lagi. 

Tim IT Disway hadir lengkap di pleno itu. Termasuk ketua timnya: Acip Setiawan. Belajar tidak pernah berhenti. Ternyata belakangan lebih sering muncul ''serangan'' siber ke server Disway. Merusak sistem. Satu serangan diatasi muncul yang lain: lebih canggih. Media jenis baru ternyata  punya kelemahannya sendiri. Apalagi kalau namanya cepat melejit.

BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Empat Lawang Gelar Upacara Peringatan

BACA JUGA:Pj Bupati Audiensi dengan Anggota DPR RI Sri Meliyana

Tag
Share