Sejarah Publik: Memahami Peran Praktisi Sejarah di Luar Akademia dan Tantangannya bagi Sejarawan Akademis
Foto: Sejarah Publik: Memahami Peran Praktisi Sejarah di Luar Akademia dan Tantangannya bagi Sejarawan Akademis--
RAKYATEMPATLAWANG – Dalam dunia sejarah, perdebatan tentang sejarah publik dan peran sejarawan akademis semakin mencuat. Artikel yang ditulis oleh Barbara Franco berjudul Public History and Memory: A Museum Perspective.
mengangkat perbedaan mendasar antara sejarah publik dan sejarah akademik konvensional.
Franco, sebagai praktisi sejarah publik dan alumnus Cooperstown Graduate Program, membahas bagaimana sejarah publik tidak hanya menjadi kajian ilmiah terbatas dalam jurnal akademis, tetapi juga hadir di museum, festival, hingga koleksi artefak yang dapat dinikmati publik.
Sejarah Publik: Sejarah untuk Publik
Franco mengutip definisi yang diusung oleh Glassberg tentang sejarah publik, yaitu history for the public, of the public, by the public, and with the public.
BACA JUGA:10 Kata-Kata Mutiara Obito Uchiha dari Serial Naruto yang Menginspirasi
BACA JUGA:Ini Penyebab Perang Dunia Ninja Keempat di Naruto: Akarnya Konoha?
Sejarah publik, seperti yang dijelaskan lebih lanjut oleh Liddington, berkaitan dengan pelibatan publik dalam penulisan historiografi.
Dengan demikian, sejarah ini lebih mudah dijangkau dan dapat ditemukan di luar dunia akademik melalui berbagai medium non-akademis seperti museum atau festival.
Bagi banyak orang, sejarah publik merupakan sesuatu yang lebih dapat dilihat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, meskipun sejarah publik memberikan akses yang lebih luas terhadap sejarah, ia memunculkan pertanyaan penting tentang dampaknya terhadap dunia akademik.
BACA JUGA:Sejarah 'Orang Rantai' di Tambang Batu Bara Ombilin Dikisahkan Lewat Wayang Sawahlunto
BACA JUGA:Spoiler Jujutsu Kaisen Chapter 231: Duel Sengit Gojo vs Sukuna Semakin Intens
Dalam tradisi sejarah publik, keilmuan yang seharusnya diperjuangkan dalam ranah akademis bisa terpinggirkan, digantikan oleh orientasi praktis dan lebih berfokus pada pekerjaan seperti di museum, arsip, atau pembuat kebijakan publik.