Libatkan Millennial Demi Swasembada Pangan!
TINJAU: Peninjauan lokasi Oplah di Desa Pulau Layang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Foto: dok/ist--
REL, OKI – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi guna menghadapi tantangan global.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program seperti Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) menjadi andalan utama dalam meningkatkan produksi beras nasional.
"Kami memastikan seluruh program Kementan berfokus pada percepatan swasembada pangan. Ini adalah amanah Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan," ujar Amran dengan penuh semangat.
Program Oplah dirancang untuk mengoptimalkan lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif.
Menurut Menteri Amran, program ini tidak hanya memperluas areal tanam tetapi juga meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada.
"Ini adalah langkah strategis untuk menghasilkan lebih banyak padi dengan efisiensi yang tinggi," jelasnya.
Dalam mendukung program ini, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menegaskan pentingnya inovasi berkelanjutan di sektor pertanian.
“Kami fokus mencetak SDM yang adaptif terhadap teknologi modern. Hal ini mencakup penggunaan alat mesin pertanian, benih unggul, hingga manajemen usaha tani skala besar yang efisien,” tegas Santi.
Yang menarik, Kementan juga melibatkan generasi millennial melalui program Brigade Swasembada Pangan.
BACA JUGA:Manchester United Terpuruk! Jadwal Padat Menunggu
BACA JUGA:PWI Lahat Sabet 1 Emas dan 3 Perunggu di Porwada MUBA
Program ini bertujuan mengintegrasikan pemuda ke dalam sektor pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
"Melalui Brigade Pangan, kami ingin petani muda mengelola usaha tani secara terstruktur, memanfaatkan teknologi modern, dan meningkatkan indeks pertanaman hingga IP300," ungkap Inneke Kusumawaty, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, saat meninjau lokasi Oplah di Desa Pulau Layang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan menjadi salah satu wilayah prioritas dalam implementasi Oplah. Menurut Inneke, daerah ini memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan produksi beras nasional.