Berbagai Masalah Gizi yang Sering Terjadi di Indonesia
Berbagai Masalah Gizi yang Sering Terjadi di Indonesia--
RAKYATEMPATLAWANG – Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah gizi yang beragam. Sejumlah penelitian turut menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia cenderung meningkat tidak seperti beberapa negara ASEAN lain, yakni Malaysia atau Thailand.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, perkembangan masalah gizi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu masalah gizi yang sudah terkendali, yang belum dapat diselesaikan, serta yang sudah meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Drama di Lapangan! FC Clacton Tumbang 2-3
BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Melesat, Inflasi Terkendali!
Masalah gizi di Indonesia yang sudah terkendali
Ada tiga macam permasalahan gizi di Indonesia yang sudah terkendali, yaitu kurang vitamin A, gangguan akibat kekurangan iodium/yodium (GAKY), dan anemia.
Berbagai masalah ini ditanggulangi melalui program pemerintah. Simak rinciannya.
1. Kurang vitamin A (KVA)
Kekurangan vitamin A (KVA) termasuk masalah gizi di Indonesia yang umum dialami oleh anak-anak dan ibu hamil. Meskipun masalah ini sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
Pada anak-anak, kondisi ini bisa menyebabkan masalah penglihatan hingga kebutaan. Risiko penyakit diare dan campak juga meningkat.
Sementara pada ibu hamil, efeknya yakni peningkatan risiko kebutaan hingga kematian saat persalinan.
Namun, Indonesia kini mampu mencegah masalah gizi ini dengan pemberian kapsul vitamin A di Puskesmas.
Pemberian kapsul dilakukan dua kali dalam setahun, tepatnya pada bulan Februari dan Agustus sejak anak berumur enam bulan.
Kapsul merah (dosis 100.000 IU/International Unit) diberikan untuk bayi umur 6 – 11 bulan dan kapsul biru (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12 – 59 bulan.