Ekonomi Sumsel Melesat, Inflasi Terkendali!
BERSAMA: Rapat Sekretariat bersama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Sumsel di Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Rabu (18/12/2024). Foto: Humas Pemprov Sumsel--
REL, Palembang – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Elen Setiadi, memimpin Rapat Sekretariat bersama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Sumsel di Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumsel.
Dalam rapat tersebut, Elen mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Sumsel berada dalam kondisi baik dengan inflasi yang terkendali.
“Semua kegiatan kita dalam pengendalian inflasi diminta langsung oleh Bapak Presiden. Ini menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan memberikan dampak nyata,” kata Elen.
Presiden RI Prabowo Subianto bahkan mengapresiasi capaian ini dan meminta laporan rinci terkait strategi pengendalian inflasi di Sumsel.
Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Pemerintah Provinsi Sumsel melakukan pemantauan harga serta ketersediaan stok kebutuhan pokok di pasar tradisional dan ritel modern.
Elen menjelaskan, stok komoditas di pasar tradisional dan modern cukup memadai, meskipun ada kenaikan harga pada minyak goreng dan telur ayam.
“Operasi Pasar Murah telah dilakukan enam kali sejak 5 November hingga 18 Desember 2024 untuk menstabilkan harga,” tambahnya.
Namun, ia mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel untuk mewaspadai potensi kenaikan harga beras, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras menjelang akhir tahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Ricky Perdana Gozali, mengungkapkan bahwa inflasi Sumsel per November 2024 berada di angka 0,73 persen year on year, lebih rendah dari inflasi nasional.
Sumsel bahkan menempati posisi inflasi terendah kedua se-Pulau Sumatera dan ketiga secara nasional.
Untuk menjaga kestabilan, Bank Indonesia bersama Pemprov Sumsel menginisiasi beberapa langkah strategis, termasuk monitoring pasokan secara berkala, pelaksanaan operasi pasar murah, dan optimalisasi distribusi pangan.
“Kita juga melakukan kampanye bijak berbelanja dan menjalin koordinasi dengan petani, pedagang, dan sektor swasta guna memastikan kelancaran distribusi,” ujar Ricky.
Selain menjaga inflasi, Pemprov Sumsel juga mengantisipasi tantangan musim hujan, seperti potensi banjir yang dapat mengganggu distribusi pangan.