Banjir Parah Paiker, 7 Desa Terendam, Dua Desa Terisolir

Banjir Parah Paiker, 7 Desa Terendam, Dua Desa Terisolir. (Poto: ist/ist)--
REL,BACAKORAN.CO.ID - Ruas jalan vital yang menghubungkan dua Desa di Kecamatan Paiker, Kabupaten Empat Lawang, mengalami nasib tragis akibat erosi yang disebabkan oleh Sungai Keruh yang memuncak.
Peristiwa ini menyebabkan terputusnya akses jalan penting antara Desa Talang Padang dan Desa Bandar Agung, dengan lokasi terparah terjadi di Dusun Pulau Tengah.
BACA JUGA:Banjir Membanjiri Kehidupan Warga: Petak Sawah Subur Berubah Jadi Lautan Derita
Menurut keterangan Camat Paiker, Zaili, jalan tersebut merupakan jalur utama bagi warga kedua desa tersebut. "Erosi yang terjadi disebabkan oleh kekuatan luar biasa dari arus sungai yang merusak struktur jalan," ujar Camat Zaili pada hari Minggu (12/05/2024).
Kondisi ini semakin memburuk dengan meluapnya Sungai Keruh, yang dipicu oleh hujan deras dari hulu sungai.
Akibatnya, tujuh desa di Kecamatan Paiker menghadapi genangan air yang merendam pemukiman warga. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat banjir tersebut.
Meskipun banjir telah surut, tapi masih meninggalkan lumpur dan kerusakan yang harus segera ditangani.
BACA JUGA:Tujuh Desa di Paiker Dilanda Banjir
Pemerintah setempat telah mengambil langkah darurat dengan menunggu bantuan dari Pemerintah Kabupaten.
Sementara itu, pihak berwenang telah meminjam ekskavator dari kontraktor irigasi untuk menutup jalur air masuk ke beberapa desa yang terdampak, termasuk Desa Talang Randai, Padang Gelai, Muara Rungga, dan Padang Bindu.
Tindakan ini diharapkan dapat memberikan bantuan signifikan bagi masyarakat yang terdampak. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan untuk memulihkan infrastruktur dan lingkungan yang terkena dampak banjir dan erosi Sungai Keruh.
BACA JUGA:Korban Hanyut Banjir Bandang di Muratara Ditemukan Tim SAR, Korban Nyangkut di Ranting Pohon
Dengan upaya bersama, diharapkan pemulihan dapat berjalan dengan efektif dan membawa keselamatan serta keamanan bagi masyarakat setempat.***