Sejarah dan Daya Tarik Pura Tanah Lot di Bali
Istimewa --
RAKYATEMPATLAWANG - Bali, salah satu wilayah Indonesia yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, memiliki banyak destinasi wisata yang memukau.
Salah satu destinasi yang paling populer adalah Pura Tanah Lot. Pura yang penuh sejarah ini telah menjadi ikon pariwisata Bali dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
Sejarah Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot sudah ada jauh sebelum Indonesia meraih kemerdekaan, tepatnya sejak abad ke-16. Pendirinya adalah Dang Hyang Nirartha, seorang orang suci yang berperan penting dalam penyebaran agama Hindu di Bali.
BACA JUGA:Tidak Jauh dari Pekalongan, Ini 5 Tempat Wisata di Semarang yang Instagenic, Hits, dan Populer
BACA JUGA:Tol Siantar-Parapat: Menghubungkan Keindahan Danau Toba dengan Akses Super Cepat.
Menurut sejarah, ide untuk mendirikan Pura Tanah Lot muncul ketika Dang Hyang Nirartha mendapat ilham saat berjalan-jalan di sisi pantai selatan Bali.
Kisah yang berkembang menyebutkan bahwa Dang Hyang Nirartha memiliki kesaktian yang mampu memindahkan seluruh pulau batu Gili Beo ke laut.
Di atas batu besar inilah, Dang Hyang Nirartha membangun kuil yang kemudian dikenal sebagai Pura Tanah Lot.
Nama "Tanah Lot" sendiri berasal dari kata "Tanah" yang berarti daratan dan "Lot" yang berarti laut, mencerminkan lokasi pura yang berada di atas batu besar yang dikelilingi oleh laut.
BACA JUGA:Pesona Wisata Kota Malang: Destinasi Menarik yang Wajib Dikunjungi
BACA JUGA:4 SMA Swasta Terbaik di Lampung, Ini Berbagai Prestasi yang Telah Didapatkanya!
Kaitan dengan Agama Hindu
Keberadaan Pura Tanah Lot sangat erat kaitannya dengan agama Hindu. Dalam bahasa Indonesia, "pura" berarti tempat sembahyang umat Hindu.