REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Situasi darurat sampah di Kabupaten Sintang memuncak ketika sejumlah warga yang kecewa atas buruknya pengelolaan sampah melakukan aksi protes dramatis.
Sebagai bentuk kekecewaan, mereka mengirimkan empat truk sampah dan membuangnya di depan kantor Bupati Sintang dan DPRD Kabupaten Sintang.
BACA JUGA:Misteri Kapal Hantu Ourang Medan: Kehilangan yang Menggetarkan Lautan
BACA JUGA:Melacak Jejak Emas 24 Karat, Tren Harga Terbaru dan Implikasinya
Aksi ini dilatarbelakangi oleh bau tak sedap dari tumpukan sampah yang tidak terurus di berbagai lokasi di Kabupaten Sintang, seperti di Jalan Lintas, Sutan, Wisata, Stadion Ban, Pasar Masuka, dan Akcaya Jelora.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Sintang segera bertindak untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin memburuk.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, Igor Nugroho, menyampaikan bahwa situasi ini menjadi refleksi atas penanganan sampah di wilayah tersebut.
BACA JUGA:E-Wallet Terbaik di Indonesia, Memudahkan Transaksi Digital Anda
BACA JUGA:Wajib Diketahui, Ini 4 Tips Agar Lulus Sekolah Ikatan Dinas
Ia mengakui bahwa kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah tidak memadai dan telah mengalami kelebihan kapasitas.
"TPA kita berada di Desa Setaju dengan luas 5 hektar, dan saat ini sudah overload. Selain itu, alat berat yang kita andalkan untuk merapikan sampah sering rusak, sehingga distribusi sampah ke TPA terganggu," jelas Igor.
Sebagai langkah penanganan sementara, Pemerintah Kabupaten Sintang telah memperbaiki alat berat yang rusak dan melakukan pengangkutan sampah dari beberapa titik seperti pasar dan stadion.
Selain itu, pemerintah juga telah meminjam alat dari perusahaan lain dan Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu menangani situasi ini.
BACA JUGA:Persaingan Memanas: Honda Vario 175cc 2024 Siap Tantang Dominasi Yamaha Aerox
BACA JUGA:Penggerebekan di Lebak: Polisi Amankan Janda Muda dan Pemuda dengan Barang Bukti Narkotika