REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengerikan terjadi di Solo. Seorang pria berinisial AS (47) ditangkap polisi setelah diduga menganiaya istrinya, VH (42), hingga meninggal dunia.
Kejadian ini menimbulkan sorotan besar setelah pihak kepolisian membongkar makam korban untuk melakukan autopsi.
BACA JUGA:Pengedar Sabu di Desa Toman Ditangkap
BACA JUGA:Tawuran Antargangster di Semarang Utara, Satu Orang Tewas
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 17 Agustus 2024, ketika VH dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Meski mendapatkan perawatan, VH dinyatakan meninggal dunia pada keesokan harinya, 18 Agustus 2024.
VH yang merupakan kader Partai Perindo Solo dan tinggal di Sumber, Banjarsari, Solo, diduga mengalami kekerasan berat yang menyebabkan kematiannya.
BACA JUGA:Penemuan Mayat Wanita Muda Gegerkan Warga Palembang
BACA JUGA:Dua Pelaku Penyalahgunaan Sabu-Sabu Ditangkap di Way Kanan, Barang Bukti Ditemukan di Kontrakan
Wakapolresta Solo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, mengungkapkan bahwa pembongkaran makam dilakukan untuk memastikan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban.
“Kami ingin memastikan semua data autopsi sesuai dengan hasil visum luar sebelumnya,” ujarnya. Pembongkaran makam pada 23 Agustus 2024 ini bertujuan untuk mengonfirmasi tanda-tanda kekerasan sebelum meninggal.
Kecurigaan keluarga muncul saat melihat luka lebam di tubuh VH. Adik korban, YY (36), yang awalnya ragu untuk melaporkan kasus ini karena tidak tega, akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada 21 Agustus 2024 setelah merasa ada kejanggalan.
BACA JUGA:Amir Hamzah Divonis Denda Rp 1 Juta dan Kurungan 7 Hari karena Gelar Pesta Malam Tanpa Izin
BACA JUGA:Video Porno Jadi Penyebab Kasus Penganiayaan
Teman korban, Asti Wulandari, juga mengungkapkan bahwa VH pernah mengalami kekerasan sebelum menikah dengan AS.
Meskipun sempat memperingatkan VH, ia tetap melanjutkan pernikahan dengan AS pada 25 Juli 2024.