REL,BACAKORAN.CO - Eva Wulandari (28) ditangkap setelah satu tahun menjadi buronan polisi terkait rencana pembunuhan. Ia dan suaminya, Dencik Saleh (45), diduga membunuh Hendra Wijaya (30) di rumah milik seorang warga di Desa Taba, Kecamatan Saling, Empat Lawang pada 23 Mei 2023.
BACA JUGA:konflik warisan berujung tragedi: Seorang anak Tew** dihantam ayah
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Ngurah Rai Tangkap Tujuh Warga Negara Asing Terkait Prostitusi
Menurut Plh Kasi Humas Polres Empat Lawang, Ipda Ariyanto, Eva berhasil ditangkap pada 14 September 2024 setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Suaminya, Dencik, sebelumnya ditangkap di Kabupaten Musi Rawas pada 13 Juli 2024 oleh Satres Narkoba.
Pembunuhan ini terungkap saat Hendra ditemukan tewas dengan kepala remuk di lokasi kejadian. Saksi mengungkap bahwa Hendra terlihat bersama Dencik dan Eva di sebuah warung sebelum akhirnya diizinkan oleh pemilik rumah untuk beristirahat, yang berakhir menjadi tempat pembunuhan.
BACA JUGA:Gelapkan Uang DP Customer, Karyawan Leasing Mobil Dilaporkan
BACA JUGA:Puting Beliung, Atap Rumah Warga Prabujaya Terangkat
Sumpah Pocong Pedagang Bakso Terkait Tuduhan Santet
Dalam berita terpisah, seorang pedagang bakso, Baqiah (60), melakukan sumpah pocong setelah dicintai oleh tetangganya, Mufid dan Jumaini, telah menyantet tiga anak mereka hingga meninggal dunia. Sumpah pocong tersebut berlangsung di Masjid Al Falah, Dusun Karang Malang, pada 14 Oktober 2024.
Sumpah ini dilakukan setelah Mufid dan Jumaini merasa tidak puas dengan kematian ketiga anaknya yang berselang satu tahun hingga 50 hari. Meski sudah dimediasi oleh kepala desa, Baqiah tetap ngotot untuk melakukan sumpah sebagai bukti bahwa ia tidak bersalah. Proses sumpah yang mencakup banyak warga, perangkat desa, dan aparat keamanan, meskipun awalnya akan dibatalkan karena kurangnya bukti.
BACA JUGA:Gelapkan Uang DP Customer, Karyawan Leasing Mobil Dilaporkan
BACA JUGA:Polda Kalteng Selidiki Penemuan Tengkorak Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat
Kepala Desa Jambesari, Maltup Al Hidayah, mengingatkan pentingnya bukti dalam tuduhan dan berupaya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.(*)