Sedang Disorot, Begini Sejarah Panjang Ujian Nasional di Indonesia, Enam Kali Ganti Nama hingga Akhirnya Dihapus
REL, BACAKORAN.CO - Ujian Nasional (UN) sudah menjadi bagian penting dalam sejarah pendidikan Indonesia.
Sebagai standar evaluasi akademis tingkat nasional, UN bertujuan mengukur capaian siswa sekaligus memetakan kualitas pendidikan di seluruh wilayah negeri.
Meski akhirnya dihapus pada 2021, sejarah perubahan nama dan fungsi UN tetap menarik untuk diulas, seiring dengan transisi menuju Asesmen Nasional (AN).
Penghapusan UN adalah bagian dari reformasi besar dalam sistem pendidikan. Pemerintah menggantinya dengan Asesmen Nasional, yang mengutamakan tiga aspek: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Dengan perubahan ini, sistem evaluasi kini lebih menekankan pada pengukuran kemampuan dasar siswa, dan tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan.
BACA JUGA:Gaji Guru Naik 2025, Abdul Mu'ti Pastikan Anggaran Sudah Disiapkan dalam APBN
BACA JUGA:Sekum PP Muhammadiyah Dipercaya Prabowo Jabat Menteri Dikdasmen, Begini Profil Abdul Mu'ti
1. Ujian Penghabisan (1950-1964)
Pada tahap awal, ujian kelulusan dikenal sebagai Ujian Penghabisan.
Dilaksanakan secara nasional, ujian ini disusun oleh Departemen Pendidikan dan menggunakan soal uraian. Hasil ujiannya dipusatkan di rayon untuk memastikan standarisasi dalam penilaian.
Ujian ini merupakan langkah awal pemerintah untuk menetapkan standar pendidikan di seluruh Indonesia.
2. Ujian Negara (1965-1971)
Ujian Penghabisan kemudian digantikan oleh Ujian Negara.
Fungsi utamanya untuk menilai hasil belajar siswa di seluruh Indonesia sebagai syarat melanjutkan ke tingkat pendidikan lebih tinggi.