Dalam asap rokok kretek, terdapat lima senyawa yang tidak terdapat dalam asap rokok putih (rokok filter), yaitu eugenol (minyak cengkeh) dan turunannya.
Minyak cengkeh dan turunannya sebenarnya memberikan efek terapeutik sebagai antiradang. Bahan ini bekerja dengan menghambat pembuatan prostaglandin, memicu antibakteri, dan sebagai anestesi oles.
Akan tetapi, bila rokok kretek dikonsumsi dalam waktu yang lama dan konsentrasi yang tinggi, bahan ini bisa menyebabkan bahaya berupa nekrosis (matinya sel dan jaringan tubuh).
Selain cengkeh, rokok kretek mengandung nikotin sama seperti kandungan rokok jenis lainnya. Bahkan, kadar nikotin di dalam rokok ini biasanya mencapai 3—5 kali lipat.
Tak hanya itu, rokok ini menghasilkan kandungan tar yang lebih tinggi dibandingkan dengan rokok filter biasa.
Tar yang dihasilkan dari rokok ini berkisar antara 34—65 miligram (mg) dengan rincian yakni nikotin sebesar 1,9—2,6 mg dan karbon monoksida sekitar 18—28 mg per batangnya.
BACA JUGA:Musim Jengkol, Perhatikan 5 Gejala Keracunan Jengkol dan Cara Efektif Mengatasinya
BACA JUGA:Putih Telur Terbukti Ampuh Meredakan Gejala Asam Lambung, Begini Cara Mengonsumsinya!
Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan rokok kretek punya bahaya tersendiri yang mengancam kesehatan tubuh.
Tingginya produksi tar ini kemungkinan karena kombinasi dari empat faktor, yaitu:
Tembakau,
berat rokok,
jumlah embusan saat merokok, dan
residu tar yang ditinggalkan oleh kuncup cengkeh.
Bahaya rokok kretek untuk kesehatan
Semua jenis rokok memiliki bahaya untuk kesehatan, termasuk kretek. Berikut berbagai bahaya atau masalah kesehatan yang ditimbulkan dari rokok kretek.