RAKYATEMPATLAWANG – Penemuan mengejutkan sisa-sisa sebuah kota bawah laut di lepas pantai India, tepatnya di Teluk Khambhat, telah memicu perdebatan sengit di kalangan arkeolog.
Struktur yang diperkirakan membentang lebih dari 8 km ini ditemukan pada kedalaman 36 meter dan diyakini berasal dari peradaban kuno yang hilang.
Asal-usul Penemuan
Temuan ini pertama kali diungkap oleh National Institute of Ocean Technology (NIOT) pada tahun 2000 saat melakukan survei polusi rutin.
BACA JUGA:Wajib Dicoba, Ini 9 Minuman Tradisional Indonesia yang Menyehatkan
BACA JUGA:4 Tradisi Perayaan Tahun Baru Paling Aneh dari Berbagai Negara
Dengan menggunakan teknologi sonar sidescan, tim peneliti berhasil mengidentifikasi struktur geometris besar di dasar laut.
Artefak yang ditemukan, termasuk tembikar, manik-manik, dan bagian tulang manusia, berusia hampir 9.500 tahun menurut penanggalan karbon.
Menteri Sains dan Teknologi India saat itu, Murli Manohar Joshi, menyatakan bahwa reruntuhan ini lebih tua dari peradaban Lembah Indus, salah satu dari tiga peradaban paling awal di dunia.
Perselisihan Ilmiah
BACA JUGA:Prabowo Subianto Beri Respons Tegas Terkait 10 Pegawai Kemenkomdigi Tersangka Kasus Judi Online
BACA JUGA:Rencana Pemekaran 9 Provinsi Baru di Sumatera, Ini Daftar Nama, Kota, dan Kabupaten yang Terlibat
Meskipun penemuan ini menambah dimensi baru dalam pemahaman sejarah manusia, banyak ahli masih mempertanyakan usia dan relevansi situs tersebut.
Beberapa skeptis, termasuk arkeolog Justin Morris, menekankan perlunya penelitian lebih lanjut sebelum menyimpulkan bahwa situs ini adalah milik peradaban berusia 9.000 tahun.
Ada juga kekhawatiran tentang keakuratan penanggalan karbon dan dampak lingkungan bawah laut yang mungkin mempengaruhi artefak.