REL,BACAKORAN.CO - Dalam kunjungan ke Tanggul Pantai Muara Baru pada Senin (4/11/2024), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan kondisi penurunan tanah yang sangat nyata di wilayah pesisir Jakarta Utara . Ia menyoroti tingginya permukaan udara yang kini lebih tinggi dibandingkan dengan rumah-rumah di sekitarnya.
BACA JUGA:Polda Maluku Copot Jabatan Polisi yang Terlibat Pemukulan Sopir Taksi Online
BACA JUGA:Pamit dari Lampung, 13 Kabupaten dan Kota Siap Bentuk Dua Provinsi Baru di Pulau Sumatera
AHY menjelaskan bahwa Muara Baru merupakan salah satu daerah yang mengalami penurunan tanah paling parah, dengan tingkat penurunan mencapai 10 cm per tahun. “Jika dibiarkan, dalam sepuluh tahun, penurunan tanah bisa mencapai 1 meter,” ujarnya.
Dampak dari penurunan tanah ini sangat signifikan, terutama bagi sekitar 20 ribu warga yang tinggal di daerah tersebut, yang kini sering menghadapi masalah banjir rob. Meskipun pembangunan tanggul dapat menjadi solusi sementara, AHY menekankan perlunya solusi jangka panjang untuk menghadapi fenomena ini.
BACA JUGA:Kenaikan Harga Bahan Pokok: Cabai dan Ikan Tongkol Melonjak, Daging Sapi Tetap Stabil
“Kita perlu memproyeksikan bagaimana Jakarta 5, 10, atau 20 tahun ke depan,” tambahnya. Salah satu langkah yang diusulkan adalah mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air tanah. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang berada di bawah koordinasi AHY akan terus berupaya memperbaiki infrastruktur permukaan udara dan meningkatkan pasokan udara dari sumber-sumber yang ada.
AHY mengingatkan bahwa kelemahan penurunan tanah dan banjir rob adalah tantangan serius bagi Jakarta yang memiliki populasi besar dan pada.(*)