REL, Lubuklinggau - Wacana pemekaran Provinsi Sumatera Selatan Bagian Barat (Sumselbar) kembali menjadi sorotan di tengah berlangsungnya Pilkada serentak 2024.
Pemilihan kepala daerah mulai dari tingkat gubernur hingga bupati dan wali kota dinilai memberikan pengaruh signifikan terhadap progres Daerah Otonomi Baru (DOB) ini.
Ketua Presidium Pemekaran Sumselbar, Waisun Wais, mengungkapkan bahwa perjuangan untuk mewujudkan Sumselbar sebagai provinsi baru terus berjalan meskipun menemui sejumlah hambatan.
Ia menilai, kepemimpinan Presiden RI saat ini, H. Prabowo Subianto, dapat membawa harapan baru.
"Presiden Prabowo adalah sosok visioner yang memahami pentingnya pemekaran wilayah untuk pemerataan pembangunan, peningkatan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat," ujar Waisun pada Senin (18/11).
BACA JUGA:Pj Bupati Pastikan Gardu Induk Siap Beroperasi
BACA JUGA:PLN Berhasil Energize SUTT 150 kV Lubuk Linggau - Tebing Tinggi
Meski optimistis, Waisun menyadari bahwa proses ini tidak akan berjalan mulus.
Banyaknya program prioritas nasional yang membutuhkan alokasi anggaran besar menjadi salah satu tantangan utama.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
"Kontribusi kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada akan sangat menentukan arah pemekaran ini. Kita berharap para pemimpin baru memiliki visi mendukung DOB Sumselbar," tambahnya.
Dukungan terhadap pemekaran juga datang dari tokoh politik Lubuklinggau, seperti H. Rodi Wijaya dan H. Rachmad Hidayat, yang keduanya mencalonkan diri dalam Pilwako Lubuklinggau.
Keduanya sepakat bahwa Provinsi Sumatera Selatan saat ini terlalu luas, sehingga pelayanan pemerintah provinsi sulit menjangkau daerah-daerah terpencil.
"Pemekaran akan mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan pemerataan pembangunan, keamanan, serta kesejahteraan," kata Rodi.
Politisi muda Kabupaten Muratara, Asran Akwa, menilai bahwa Sumselbar sudah sangat layak untuk menjadi provinsi sendiri. Menurutnya, faktor geografis menjadi alasan kuat perlunya pemekaran ini.