Di rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, suasana duka masih menyelimuti keluarga besar korban.
GRO diketahui tinggal bersama neneknya sejak ibunya meninggal dunia, sementara sang ayah tinggal di Kabupaten Sragen.
Kerabat korban, Umi, menyatakan keluarga belum dapat memberikan banyak keterangan karena masih syok dan dalam masa berkabung. "Kami juga bingung, tahu-tahu GRO sudah meninggal," ujarnya.
BACA JUGA:AKP Dadang Dijerat Pasal Berlapis dalam Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
BACA JUGA:Brigjen Pol Alexander Sabar Ditunjuk Sebagai Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kemenkomdigi
Keterangan dari Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang, Agus Riswantini, membenarkan bahwa korban adalah siswa berprestasi dengan nilai akademik yang baik. "GRO adalah anak yang sopan dan aktif di sekolah. Kami sangat kehilangan," ujarnya.
Agus menambahkan bahwa pihak sekolah belum mendapatkan informasi resmi dari keluarga maupun pihak berwajib terkait kronologi pasti kejadian tersebut.
Respons dari Pihak Kepolisian
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini. "Kami sedang melakukan investigasi, silakan menunggu hasil resmi dari Polrestabes Semarang," katanya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyatakan bahwa pihaknya akan segera merilis informasi resmi terkait kasus ini setelah mempertimbangkan kondisi keluarga korban.
Upaya Penyelidikan
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah ramai dibahas di media sosial, termasuk sebuah unggahan di Facebook yang menuding keterlibatan oknum polisi.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian masih dimintai keterangan, namun belum ada informasi lebih rinci.
Kasus penembakan ini memunculkan kembali pertanyaan tentang profesionalisme dan tanggung jawab aparat keamanan dalam menjalankan tugas.
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Tempat Wisata Bali Terbaru yang Wajib Dikunjungi