7. Meningkatkan kekuatan otot
Kandungan kolin di dalam tepung ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh. Hal ini disebutkan oleh studi dalam jurnal Nutrients.
Penelitian tersebut mencoba mencari tahu mengenai peranan kolin dalam meningkatkan kekuatan otot saat latihan kekuatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan kolin yang rendah berdampak negatif pada peningkatan kekuatan otot saat menjalani latihan kekuatan.
Hal ini karena kolin merupakan zat gizi penting yang berperan sebagai bahan utama pembentuk acetylcholine (Ach), yakni neurotransmiter yang mengirim sinyal dari saraf ke otot agar otot bisa berkontraksi.
8. Meningkatkan fungsi otak
Mengonsumsi makanan yang terbuat dari tepung beras juga berpotensi meningkatkan fungsi otak. Pasalnya, jenis tepung ini mengandung niacin atau vitamin B3.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Food Science and Nutrition melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat vitamin B3 dalam meningkatkan fungsi otak pada lansia di atas usia 60 tahun.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa asupan vitamin B3 dapat menurunkan risiko gangguan kognitif pada lansia.
Meskipun memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, pastikan tetap mengonsumsi tepung ini dalam batas wajar.
Pasalnya, tepung mengandung karbohidrat tinggi yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan, seperti menambah asupan kalori dan meningkatkan kadar gula darah.
Kesimpulan
Tepung beras adalah jenis tepung yang terbuat dari hasil penggilingan biji beras merah atau putih.
Dibandingkan dengan tepung terigu, tepung beras memiliki kalori dan karbohidrat yang lebih tinggi, teksturnya lebih kasar, serta bebas gluten.
Tepung beras bermanfaat sebagai sumber energi, menaikkan berat badan, menjaga kepadatan mineral tulang, menjaga kesehatan jantung dan hati, serta meningkatkan kekuatan otot dan fungsi otak. (*)