REL, JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, memberikan tanggapan atas keluhan Daniel Masiku, kerabat eks kader PDI-P Harun Masiku, yang merasa dirugikan karena harus berkali-kali menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK.
Menurut Setyo, Daniel memiliki hak untuk melaporkan keberatannya ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK jika merasa pemeriksaan tersebut melampaui batas penegakan hukum.
"Kalau beliaunya merasa keberatan, disampaikan saja ke Dewas, bahwa yang dilakukan oleh penyidik itu sudah di luar konteks daripada penegakan hukum yang seharusnya," ujar Setyo saat ditemui di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Setyo memastikan akan meninjau kebenaran pengakuan Daniel terkait frekuensi pemeriksaannya sebagai saksi dalam kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang melibatkan Harun Masiku.
BACA JUGA:Kasus Kriminal WNI di Jepang Meningkat, Kemlu Ungkap Faktor Pemicu
Ia menegaskan bahwa pemeriksaan berulang kali biasanya dilakukan karena penyidik membutuhkan informasi tambahan yang relevan.
“Saya yakin kalau memang dilakukan pemeriksaan beberapa kali, tujuannya adalah pastinya untuk mengungkap fakta, apalagi mungkin masih keluarga,” imbuhnya.
Sebelumnya, Daniel mengeluhkan bahwa dirinya merasa lelah dan dirugikan karena harus bolak-balik ke KPK, mengorbankan waktu dan pekerjaannya.
Ia juga berharap agar Harun Masiku segera ditangkap demi mempercepat penyelesaian kasus tersebut.
BACA JUGA:Viral Kasus Pembegalan di Ngaglik, Sleman: Polisi Telusuri Kejadian
"Iya, lelah. Dan saya secara pribadi merasa dirugikan dengan kondisi seperti ini, bolak-balik diperiksa, saya habis waktu, pekerjaan saya terganggu," kata Daniel usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (20/1/2025).
Daniel turut mempertanyakan janji lama KPK yang menyebutkan Harun Masiku akan segera ditangkap dalam waktu satu minggu, namun hingga kini belum terealisasi.
"Dan pimpinan KPK yang lalu sudah sempat menyatakan bahwa dalam satu minggu ke depan Harun Masiku bisa ditangkap, tapi sampai hari ini tidak bisa ditangkap. Itu juga menjadi pertanyaan bagi kami sebagai keluarga," ungkap Daniel.
Hingga berita ini diturunkan, keberadaan Harun Masiku masih menjadi misteri, meski KPK terus mengupayakan penangkapannya. **