Penjualan Mobil Listrik di Sumsel Belum Moncer

Selasa 21 Jan 2025 - 20:42 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Palembang — Meski pemerintah terus menggencarkan program kendaraan listrik demi masa depan yang lebih ramah lingkungan, realitas di lapangan berkata lain.

Di Provinsi Sumatera Selatan, mobil listrik masih jauh dari kata populer.

Berdasarkan data penjualan yang diungkapkan Kgs Fikri, Brand Manager Hyundai Soekarno Hatta, penjualan mobil listrik di Sumsel selama satu tahun terakhir bahkan belum mencapai 50 unit.

"Memang masih sepi peminat. Faktor harga tinggi dan minimnya infrastruktur pengisian daya menjadi tantangan besar di daerah ini," jelasnya, Senin (20/1/2025).

Menurut Fikri, harga mobil listrik yang ditawarkan masih menjadi kendala utama.

BACA JUGA:Bersyukur! Pilkada 2024 di Sumsel Tanpa Konflik

Di Palembang, Hyundai menawarkan beragam pilihan, mulai dari Santa FE yang dihargai Rp764 juta hingga Ioniq 6 yang menyentuh angka Rp850 juta. 

Sementara itu, jumlah pos pengisian daya listrik di Sumsel jauh tertinggal dibandingkan Jakarta, di mana kebutuhan kendaraan listrik sudah lebih tinggi.

“Kondisi infrastruktur pengisian daya di Palembang belum ideal. Konsumen masih memilih mobil hybrid karena lebih fleksibel menggunakan listrik sekaligus bahan bakar minyak (BBM),” tambah Fikri.

Tren di Sumsel menunjukkan bahwa mobil hybrid menjadi pilihan utama konsumen.

BACA JUGA:Harga Cabai Masih Melambung

Kombinasi antara tenaga listrik dan BBM membuatnya lebih hemat dibandingkan mobil listrik murni.

Hyundai sendiri menawarkan varian hybrid seperti The New Tucson dengan harga Rp692 juta dan Santa FE hybrid yang menjadi favorit dengan harga lebih terjangkau.

Di antara tipe-tipe mobil listrik yang dimiliki Hyundai, Santa FE tercatat paling banyak diminati.

“Harga yang lebih murah dibandingkan model lainnya menjadi salah satu alasan kuat,” ungkap Fikri.

Kategori :