Klimaks Kedua

Kamis 01 Feb 2024 - 21:06 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Oleh: Dahlan Iskan

INI TIDAK BIASA: pesta durian dilakukan bersama ahli durian dari negeri durian di kebun durian dengan minuman kopi durian. Sabtu lalu.  

Kami tiba pukul 10.30. "Makan pecel dulu atau durian dulu?" tanya Anis yang bukan Baswedan. Ia pengusaha ekspedisi. Tionghoa asal Gorontalo. Juga pengurus rumah kematian Adi Jasa Surabaya. Aktivis barongsai.  

Liong, akuntan penggila durian lainnya, sudah membawa nasi pecel bungkus. Cukup untuk 10 orang. Bumbunya dipisah. Pun sayur dan iwak peyeknya. 

"Durian dulu," celetuk saya. 

BACA JUGA:Pengedar Narkoba di Desa Rantau Panjang Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Tujuh Perampok Sadis Berhasil Digulung

Tuan rumah hanya senyum-senyum. Namanya Tirto. Pengusaha kecap dan saus terkenal. Pemilik kebun durian 10 hektare di kaki gunung Penanggungan. Ketua perkumpulan Guangshao –yang punya leluhur sesama dari suku Kanton.  

Vilanya bagus. Halamannya luas. Dibuat seperti lapangan golf. Ia memang suka golf. Terutama sebelum lututnya dioperasi. 

Yang juga senyum-senyum adalah tamu utama hari itu: Dr Abdul Aziz Zakaria. Pak Aziz adalah si ahli durian. Dari Malaysia. Kelahiran negeri asal Musangking di Kelantan. Orangnya tinggi. Umurnya 78 tahun.  

"Sejak umur berapa makan durian?" tanya saya. 

BACA JUGA:Pj Bupati Jadi Simulator Pemungutan Suara di KPU

"Saya dilahirkan di bawah pohon durian," jawabnya. Ia berhasil menyembunyikan logat Melayunya –pertanda sering keliling Indonesia.  

Aziszak lulusan Universiti Malaysia –yang aslinya adalah perguruan tinggi pertanian mirip IPB Bogor. Ibunya Tionghoa, ayahnya Melayu. "Kalau tidak ada darah Tionghoa mungkin saya tidak suka durian," celetuknya. 

Kata Aziz: di kampungnya dulu hanya orang Tionghoa yang suka Musangking. Waktu ia kecil namanya belum Musangking. Masih disebut Durian Kunyik. Mungkin karena warna dagingnya yang kuning seperti kunyit. 

Kategori :

Terkait

Sabtu 24 Aug 2024 - 21:02 WIB

Sembahyang Rebutan

Selasa 06 Feb 2024 - 21:04 WIB

Melalui Perjuangan Yang Luar Biasa

Kamis 01 Feb 2024 - 21:06 WIB

Klimaks Kedua