Per Januari 2025 Sumsel Alami Deflasi Sebesar 0,36 Persen

Senin 03 Feb 2025 - 20:56 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Palembang - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada bulan Januari 2025 Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami deflasi sebesar 0,36 persen.

Komoditas penyumbang terbesar deflasi di seluruh kabupaten/kota Sumsel meliputi tarif listrik, tomat, telur ayam ras, bawang merah, serta angkutan udara.

"Kita mengalami deflasi 0,36 persen dan itu sejalan dengan nasional yang bahkan dalam deflasinya 0,76 persen. Kalau dilihat fenomenanya sangat signifikan sekali karena pengaruh diskon listrik dan air," ujar Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto saat dibincangi langsung di Griya Agung, Senin (3/2/2025).

Selain itu, ia juga melaporkan tingkat inflasi di Sumsel pada bulan Januari 2025 sebesar 0,92 persen secara year on year (yoy).

BACA JUGA:Istana Dukung Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg

“Beberapa catatan peristiwa yang memengaruhi inflasi Sumsel pada Januari 2025 diantaranya penyesuaian harga BBM dan LPG bersubsidi, penyesuaian harga gabah, pengaruh cuaca, diskon tarif listrik, kenaikan UMP sumsel, kenaikan tarif cukai hasil tembakau dan sejumlah upaya pengendalian inflasi,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, komoditas utama yang menyumbangkan inflasi secara yoy diantaranya emas perhiasan, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, dan bahan bakar rumah tangga. 

Adapun berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi tertinggi disumbangkan oleh kelompok makanan minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga 2,89 persen dan andil 0,90 persen, kelompok transportasi dengan inflasi 1,84 persen dan andil 0,24 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 8,66 persen dan andil 0,56 persen.

BACA JUGA:TAGIHAN BPJS NUMPUK? ADA DISKON & CICILAN RINGAN, CEK SYARATNYA!

Secara tahunan, inflasi tertinggi di Sumsel terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 1,57 persen dan terendah di Kota Lubuk Linggau sebesar 0,50 persen.

Kemudian, untuk tekanan inflasi secara month to month (mtm) terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga 2,27 persen dan andil 0,68 persen.

“Inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit. Sedangkan penurunan tertinggi disebabkan oleh tarif listrik,” ucap dia. (*)

Kategori :

Terkait

Selasa 03 Dec 2024 - 22:18 WIB

Inflasi Sumsel Naik!

Senin 04 Nov 2024 - 23:23 WIB

Tembus 12,87 Juta Kunjungan

Minggu 06 Oct 2024 - 21:26 WIB

Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik