Mereka menilai keputusan ini sebagai langkah demokratis untuk memastikan hak suara masyarakat benar-benar terwakili. Dia berharap PSU nanti berlangsung dengan jujur dan adil, tanpa adanya hambatan seperti yang dialami paslon mereka sebelumnya.
"Penjegalan (pendaftaran) yang kami alami di pilkada 2024 lalu, sangat luar biasa. Dan itu bukan sekadar indikasi. Banyak sekali upaya menghalangi pencalonan Budi Antoni, mulai dari persoalan periodesasi jabatan bupati hingga dukungan partai. Namun, Tuhan membuktikan kekuasaannya, dan MK telah menetapkan bahwa HBA sah menjadi calon," cetus Joni.
BACA JUGA:Tim Hukum HBA-Henny Somasi Terbuka KPU-Bawaslu RI
Dengan persiapan yang sudah 90 persen rampung, tim pemenangan siap menghadapi PSU, debat kandidat serta menjalankan strategi pemenangan di seluruh tingkatan. "Kami solid dan siap menghadapi PSU. Kami akan terus bergerak demi mewujudkan Empat Lawang yang lebih baik," pungkasnya.
Diketahui pada Pilkada Empat Lawang 27 November 2024 lalu, bupati petahana H Joncik Muhammad-Arifai memperoleh 147.331 suara. Menang telak melawan kotak kosong yang hanya mendapatkan 35.923 suara.
“Kami menilai suara mereka (HBA-Henny) adalah suara kotak kosong saat Pilkada 2024 lalu digelar. Karena pada saat itu tim mereka juga bergerak. Jadi, kami menganggap suara yang akan mereka dapat adalah suara kotak kosong tersebut," tegas Joncik, beberapa hari lalu.
BACA JUGA:Kepala BGN Sebut MBG Akan Terus Berjalan Selama Ramadan, Ini Menunya!
Joni Rico, mengomentari pernyataan Joncik tersebut. Menurutnya, anggapan bahwa suara yang diraih HBA-Henny hanya akan setara dengan kotak kosong dalam Pilkada Serentak 2024, adalah keliru. Dia menegaskan bahwa suara kotak kosong bukanlah suara paslon mereka.
“Melainkan suara masyarakat yang kecewa dengan kepemimpinan sebelumnya (periode 2018-2023). Banyak masyarakat berharap Budi Antoni kembali memimpin, karena mereka bisa membandingkan era kepemimpinan sebelumnya," ujarnya. (*)