REL, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Abu Rokhmad, mengajak para penghulu dan penyuluh agama untuk memasukkan tema keluarga dalam khotbah Jumat.
Menurutnya, ketahanan keluarga merupakan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat dan harmonis.
"Khotbah Jumat tidak harus selalu membahas tema yang sudah umum. Penyuluh dan penghulu bisa mengangkat tema keluarga karena pendekatan agama adalah metode paling efektif dalam membentuk pola pikir masyarakat," ujar Abu Rokhmad dalam acara Bimbingan Teknis Fasilitator Bimbingan Remaja Usia Sekolah di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Khotbah Bertema Keluarga, Solusi untuk Ketahanan Bangsa
Abu Rokhmad menekankan bahwa agama bukan hanya sekadar ajaran normatif, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi para penyuluh dan penghulu untuk terus mengingatkan umat tentang pentingnya membangun keluarga yang harmonis dan berkualitas.
BACA JUGA:Buruh Siap Gelar Aksi Besar Tolak PHK Massal Sritex
BACA JUGA:9 Persiapan sebelum Puasa yang Sebaiknya Dilakukan
Menurutnya, banyak permasalahan sosial yang berakar dari lemahnya ketahanan keluarga, seperti:
✔ Tingginya angka perceraian
✔ Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
✔ Kurangnya pendidikan karakter bagi anak-anak
Dengan khotbah bertema keluarga, masyarakat bisa mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang cara menghadapi tantangan kehidupan modern berdasarkan ajaran Islam.
Khotbah Jumat Sebagai Media Edukasi Masyarakat
Selain memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari, khotbah Jumat juga dapat menjadi media edukasi bagi umat Islam untuk memahami peran keluarga dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Untuk mendukung inisiatif ini, Kemenag telah menyediakan naskah khotbah bertema keluarga yang bisa diunduh melalui aplikasi Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (Elipski). Hingga kini, platform ini telah dikunjungi lebih dari 1,9 juta kali, dengan total unduhan mencapai 311.626 kali.