REL, Jawa Barat – Gunung Papandayan kembali menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam di Jawa Barat.
Salah satu daya tarik utama gunung ini adalah Hutan Mati, sebuah kawasan eksotis yang terbentuk akibat letusan gunung dan kini menjadi spot favorit para pendaki.
Gunung Papandayan yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sebagai Taman Wisata Alam (TWA), Papandayan menawarkan berbagai pesona alam, mulai dari kawah, padang edelweiss di Pondok Saladah, hingga Hutan Mati yang menjadi ikon baru bagi para pelancong.
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Pasang Spanduk Himbauan Keselamatan
Cara Menuju Gunung Papandayan
Bagi wisatawan yang ingin mencapai lokasi, ada beberapa opsi transportasi yang bisa digunakan.
Pengunjung dapat membawa kendaraan pribadi dan langsung menuju area parkir Gunung Papandayan dengan bantuan peta digital.
Namun, pastikan untuk tidak tertipu oleh tempat wisata lain yang menggunakan nama serupa sebelum mencapai lokasi TWA Papandayan.
BACA JUGA:Pemudik Diminta Waspada Jalan Rusak
Jika menggunakan transportasi umum, wisatawan dapat menyewa mobil di sekitar Pasar Cisurupan atau menggunakan jasa ojek pangkalan yang siap mengantar langsung ke gerbang masuk Gunung Papandayan.
Mendaki ke Hutan Mati: Tantangan dan Keindahan
Perjalanan menuju Hutan Mati tidaklah mudah, terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia kepala empat ke atas.
Medan yang menanjak dengan tangga-tangga curam menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki.
BACA JUGA:Tiga Anggota Panwascam Diganti
Seorang wisatawan yang telah lima kali mengunjungi Gunung Papandayan berbagi pengalamannya, bahwa untuk mencapai Hutan Mati membutuhkan perjuangan ekstra, terutama saat membawa serta anak-anak.
Setelah perjalanan menanjak selama kurang lebih 45 menit dari pos terakhir yang banyak warungnya, akhirnya wisatawan tiba di Hutan Mati.