Anggota Dewan Kehormatan FSGI, Heru Purnomo, menambahkan bahwa kekosongan jam belajar di sekolah bisa berdampak serius.
“Kalau tidak ada guru di kelas, siapa yang akan mengontrol siswa? Potensi kekerasan meningkat, dan pendidikan karakter yang kita harapkan bisa jadi malah menjauh,” katanya.
BACA JUGA:Pantai Ngurbloat: Surga Pasir Sehalus Tepung yang Tersembunyi di Maluku Tenggara
Kebijakan ini, jika tidak diimbangi dengan pemerataan guru dan solusi konkret atas kekurangan tenaga pendidik di daerah, bisa merugikan siswa.
Pemerintah diharapkan segera mengeluarkan regulasi resmi secara lengkap agar guru bisa memahami dan beradaptasi dengan perubahan.
Kini, jutaan guru menanti kepastian dari pemerintah. Apakah kebijakan 16 jam ini solusi atau justru sumber masalah baru bagi dunia pendidikan Indonesia.***