Terlebih, bila Anda ingin mengolah tempe bersama sayur segar mentah, pastikan Anda tetap memasak tempe terlebih dahulu.
Rupanya, mengolah tempe yang belum matang dan sayur bersamaan memicu kontaminasi silang dari tempe ke sayur.
3. Meningkatkan risiko kanker hati
Bahaya konsumsi tempe mentah bahkan bisa memicu kanker hati.
Aflatoksin atau tepatnya aflatoksin B1 mengubah gen pada sel hati sehingga muncul mutasi dan menyebabkan kanker liver.
Pada tahun 1991, tercatat sebanyak 20% penderita kanker hati tanpa riwayat virus hepatitis B atau hepatitis C di Indonesia muncul akibat mengonsumsi tempe yang mengandung aflatoksin.
Bagaimana cara sehat mengolah tempe?
Tempe yang masih mentah memang berbahaya untuk tubuh. Jadi, memasaknya merupakan keputusan yang tepat.
Lantas, bagaimana cara memasak tempe yang paling baik?
Pilihan yang terbaik adalah cara memasak tanpa digoreng, yakni mengukus, merebus, dan memanggangnya.
Anda juga bisa menumis tempe bersama dengan sayuran untuk menambah asupan nutrisi harian.
Proses mengukus dan merebus tempe memerlukan waktu sekitar 15 menit.
Bila Anda ingin lanjut memanggang, proses memasaknya sekitar 5 sampai 10 menit. Jadi, rata-rata Anda butuh waktu 20 – 25 menit untuk memasak tempe.
Ciri-ciri tempe yang sudah matang adalah renyah di luar dan empuk di dalam.
Sebaiknya pikir ulang bila ingin menggoreng tempe, terutama jika cukup sering. Hal ini karena panas dan minyak bisa merusak kandungan zat gizi di dalam tempe dan menambah jumlah kalorinya.
Makan gorengan bisa meningkatkan kadar lemak trans yang menaikkan kadar kolesterol jahat pada tubuh. Akibatnya, Anda lebih rentan terkena penyakit jantung.