Berada di Jalan Jenderal Sudirman, gereja ini menampilkan gaya arsitektur gotik dan kontemporer yang dipadukan dengan unsur budaya lokal Kalimantan, menjadikannya bangunan inkulturatif yang unik.
Setelah direnovasi, kapasitas gereja meningkat dari 800 menjadi sekitar 4.000 orang, dengan tinggi bangunan mencapai 45 meter. Dua menara kembar yang menjulang tinggi menjadi ciri khas bangunan gereja ini.
4. Masjid Shiratal Mustaqiem
Masjid ini adalah masjid tertua di Kota Samarinda, dibangun pada tahun 1881 dan berlokasi di Kecamatan Samarinda Seberang.
Masjid Shiratal Mustaqiem memiliki nilai sejarah tinggi, bahkan pernah meraih juara kedua dalam Festival Masjid Bersejarah Indonesia tahun 2003.
Pembangunan menara masjid setinggi 21 meter dilakukan dengan bantuan seorang saudagar Belanda bernama Henry Dasen, yang turut menyumbangkan hartanya. Menara ini memiliki bentuk segi delapan dan terletak tepat di belakang kiblat masjid.
5. Masjid Raya Darussalam
Masjid Raya Darussalam berdiri megah di kawasan Pasar Pagi, tepatnya di Jalan KH Abdullah Marisie, dan berada di tepi Sungai Mahakam. Masjid ini telah ada sejak tahun 1925, menjadikannya salah satu masjid bersejarah di Samarinda.
Bangunan masjid berdiri di atas lahan seluas 8.000 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 10.000 meter persegi. Masjid ini juga dikenal memiliki jumlah muazin sebanyak 52 orang, yang melayani lebih dari 200 jamaah secara rutin.
Tanah tempat masjid ini berdiri merupakan tanah wakaf, dan hingga kini masih aktif digunakan sebagai pusat kegiatan ibadah dan keagamaan umat Islam di Samarinda.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Islam di Tanah Hindustan: 10 Wisata Religi Islam di India yang Wajib Dikunjungi
Penutup
Kelima tempat religi ini bukan hanya menjadi pusat peribadatan, tetapi juga simbol akulturasi budaya, sejarah, dan keindahan arsitektur di Samarinda.
Jika Anda berkunjung ke kota ini, sempatkan untuk singgah dan meresapi kekayaan spiritual serta nilai budaya yang ditawarkan oleh tempat-tempat ibadah tersebut.***