REL, Indralaya – Seorang pria bernama Nurkholis menjadi korban penganiayaan brutal yang diduga dilakukan oleh seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kejadian ini telah dilaporkan secara resmi ke Polres Ogan Ilir dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan.
Peristiwa penganiayaan bermula saat korban, Nurkholis, melintas di kawasan Meranjat menggunakan sepeda motor. Ia menghindari lubang di jalan sehingga sedikit mengambil jalur tengah. Pada saat yang sama, sebuah mobil dari arah berlawanan juga melaju ke tengah dan melintasi lubang tersebut. Peristiwa itu memicu adu mulut.
“Setelah itu, pengendara mobil tersebut putar balik dan mengejar saya,” ujar Nurkholis saat dihubungi, Sabtu (28/6/2025). Tak lama kemudian, empat orang dengan dua sepeda motor menghadangnya dan menuding Nurkholis telah menyerempet mobil.
BACA JUGA:Deru Hadiri Wisuda Akbar Tahfidz Quran
“Saya langsung dipukul di bagian wajah oleh pengemudi mobil. Ia juga mengambil kayu dari jalan dan mencoba memukul saya lagi,” kata Nurkholis.
Lebih parah lagi, saat mencoba menyelamatkan diri, korban diteriaki maling, membuat sejumlah warga yang melihat langsung ikut menganiaya. Dalam kondisi panik, korban kemudian dibawa ke rumah warga untuk menghindari amukan massa.
Namun, aksi kekerasan tak berhenti di situ. Salah satu pelaku yang diketahui berinisial FR dan menjabat sebagai kepala desa, kembali memukul wajah korban di tempat aman tersebut.
“Saya sudah melapor ke Polres Ogan Ilir. Saya berharap pelaku, terutama oknum kepala desa itu, segera diproses hukum,” ujar Nurkholis.
BACA JUGA:Maskot Porprov XV & Peparprov V Sumsel 2025 Diluncurkan
Pihak keluarga korban, yang diwakili oleh Eryandi, meminta polisi segera menindaklanjuti kasus ini dan menangkap pelaku.
“Korban jelas, saksi ada, laporan lengkap. Kami hanya ingin pelaku ditangkap agar kami bisa tenang,” tegas Eryandi kepada wartawan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut.
“Laporan sudah masuk. Saat ini kami masih memanggil saksi-saksi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya. (*)