Rel, Bacakoran.co – Komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap pemerataan pendidikan diwujudkan melalui pembangunan 100 gedung Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.
Proyek ambisius ini akan dimulai pada September 2025, dengan biaya fantastis mencapai Rp200 miliar per lokasi, dan ditargetkan selesai Juni 2026 agar dapat langsung digunakan pada tahun ajaran baru 2026-2027.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, menyebut bahwa biaya tersebut mencakup pembangunan fisik dan semua fasilitas pendukung sekolah.
"Satu lokasi itu Rp200 miliar, termasuk isinya. Bangunannya berdiri di atas tanah sekitar 6 hektare dan menampung hingga seribu siswa," ujar Dody saat meninjau Sekolah Rakyat rintisan di Sentra Handayani, Jakarta, Minggu (29/6/2025).
BACA JUGA:Gaming Ngebut, Harga Irit! Ini Kehebatan POCO F7 5G
BACA JUGA:Pecinta Foto Jarak Jauh Wajib Merapat! Oppo Reno 15 Pro Usung Zoom 200MP Super Detail
Sekolah Rakyat: Konsep Pendidikan Terintegrasi
Setiap Sekolah Rakyat akan dirancang sebagai satu kawasan pendidikan terpadu yang terdiri dari:
Gedung SD, SMP, dan SMA
Asrama murid dan guru
Lapangan olahraga dan upacara
Sarana penunjang modern lainnya
Proyek ini dijalankan dengan sistem kerja nonstop 24 jam, menandakan keseriusan pemerintah dalam menuntaskan pembangunan tepat waktu.
Anggaran Jumbo: Rp20 Triliun untuk Pendidikan Berkualitas
Dengan 100 lokasi yang akan dibangun, total biaya pembangunan Sekolah Rakyat diperkirakan menembus Rp20 triliun. Ini belum termasuk biaya renovasi Sekolah Rakyat rintisan yang telah dimulai sebelumnya menggunakan aset Kementerian Sosial.