Karam Darat

Senin 07 Jul 2025 - 22:00 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

pulau-pulau terpencil, sementara pesaing swasta bebas memilih rute yang profitable saja. Untuk

meningkatkan pendapatan, Anda memutuskan mengakuisisi sebuah perusahaan pelayaran yang sudah

memiliki 53 kapal plus izin trayek lengkap—strategi yang memungkinkan revenue langsung mengalir

tanpa harus menunggu birokrasi perizinan bertahun-tahun.

Namun alih-alih mendapat apresiasi, Anda malah didudukkan di kursi terdakwa dengan tuduhan

merugikan negara Rp1,2 triliun. Selamat datang di Indonesia, negeri di mana strategi bisnis bisa berubah

menjadi dakwaan. Dan upaya menyelamatkan BUMN bisa berakhir di Pengadilan Tipikor.

Kasus ASDP yang mencuat belakangan ini bukan sekadar skandal korupsi biasa. Ini adalah cermin retak

dari paradoks pembangunan Indonesia: bagaimana sebuah upaya transformasi perusahaan negara

malah berujung pada vonis pengadilan.

Para direksi yang kini terpampang di dakwaan KPK—adalah para profesional yang dulu dipercaya

memimpin ASDP menuju era baru. Kini mereka duduk di kursi terdakwa, bingung antara label

"reformator" dan "koruptor."

Dilema Sang Atlas yang Memikul Dua Dunia

Ironi ini dimulai dari sebuah dilema klasik BUMN Indonesia: bagaimana mencari keuntungan sambil

memikul beban sosial yang tidak pernah menguntungkan.

Tags :
Kategori :

Terkait