REL, Palembang - Literasi Digital Sektor Pemerintahan Tahun 2024 telah resmi dibuka di Hotel Harper Palembang oleh Plh Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Candra. Dengan tema "Pemilu Damai di Ruang Digital," acara ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam menggalakkan literasi digital di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Sumsel, yang juga melibatkan Diskominfo Sumsel, BPSDMD Sumsel, dan BKD Sumsel. Peluncuran Literasi Digital Nasional secara virtual oleh Presiden RI, Joko Widodo, juga menjadi bagian penting dari acara ini.
Plh Sekretaris Daerah Sumsel, Edward Candra, dalam sambutannya menegaskan dukungan Penjabat Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, terhadap pengembangan digitalisasi dan literasi digital di lingkungan Pemprov Sumsel. Hal ini sejalan dengan arahan untuk para ASN agar menjadi generasi cerdas yang tidak mudah terpengaruh oleh berita hoax. Pj Gubernur juga mengarahkan para OPD untuk mengintensifkan publikasi program pembangunan dan prestasi Pemprov Sumsel guna menutupi berita negatif dan meminimalisir penyebaran berita hoax.
Pentingnya literasi digital juga disoroti oleh Presiden RI, Joko Widodo, yang mengajak seluruh ASN di Indonesia untuk meminimalisir konten negatif dan meningkatkan konten positif melalui kecakapan dalam memanfaatkan internet secara edukatif dan produktif.
BACA JUGA:Reaktivasi Bandara Gatot Subroto Way Kanan Dipercepat
BACA JUGA:Mobil Terbakar, Rumah dan Warung Turut Dilahap Api
Salah satu fokus kegiatan ini adalah membentuk ruang digital yang sehat, yang mampu menciptakan kedewasaan politik dan pemilih cerdas. Hal ini diharapkan dapat membantu mewujudkan pemilihan kepala daerah yang kondusif, aman, dan damai. Dalam konteks ini, ASN di Sumsel diharapkan tetap netral sebagai perekat dan pemersatu bangsa, serta membangun kepercayaan masyarakat dalam hak pilihnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman etika digital dan mengurangi konten negatif dengan menghasilkan konten-konten positif. Diharapkan, hal ini akan membentuk ASN yang cakap digital, yang mampu menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.
Dalam perspektif Kementerian Komunikasi dan Informatika, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan materi-materi yang mendukung produktivitas ruang digital dengan memanfaatkan fungsi ASN dalam melayani masyarakat. Setelah kegiatan ini, ASN diharapkan dapat menyebarkan ilmu yang didapat kepada ASN lainnya guna menciptakan ruang digital yang aman, kreatif, dan produktif.
Hadirnya Literasi Digital Sektor Pemerintahan Tahun 2024 di Sumsel menjadi langkah positif dalam menghadapi tantangan era digital. Diharapkan, upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan publik, tetapi juga membantu mewujudkan masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan bersama. (*)