Wamendikdasmen Fajar Riza Ulhaq: Guru Harus Perkuat Konseling dan Pola Pengasuhan di Sekolah

Rabu 06 Aug 2025 - 19:00 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Rel, Bacakoran.co – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ulhaq, di sekolah untuk menghadapi tantangan pendidikan masa kini. 

Dalam kunjungannya ke SD Negeri Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Selasa (5/8/2025), Fajar menekankan bahwa kesehatan mental anak-anak saat ini menjadi isu serius yang perlu mendapat perhatian khusus dari para guru.

“Saya berpesan kepada Bapak-Ibu guru agar memperkuat pola pengasuhan anak di sekolah,” ujar Fajar.

Fajar mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi sejumlah anak yang mengalami kecemasan, depresi, hingga gangguan mental, yang menurutnya sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orang tua dan guru. Ia mencontohkan banyak anak yang sejak kelas 1 SD sudah tinggal di pondok pesantren, sehingga membutuhkan dukungan pengasuhan lebih intens dari pihak sekolah.

BACA JUGA:Apel Karhutla 2025: Bupati Empat Lawang Tegaskan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Kemarau

BACA JUGA:Mulai 1 Januari 2026, Angkutan Batu Bara Dilarang Total Lewati Jalan Umum: Sumsel Fokus Bangun Jalan Khusus

“Ketika orang tua kurang berinteraksi, sekolah harus hadir untuk membimbing. Anak-anak jangan sampai lari ke hal-hal negatif,” jelasnya.

Menurut Fajar, pendidikan konseling dan peran guru BK (Bimbingan Konseling) kini menjadi prioritas utama Kementerian Pendidikan. Ia menyebut berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa mental anak yang tidak stabil menjadi penghambat utama proses belajar yang berkualitas.

“Ini jadi konsen kami di kementerian. Pendidikan tidak cukup hanya mencerdaskan intelektual, tapi juga harus menyehatkan mental dan membentuk karakter sosial anak,” lanjutnya.

Tak hanya menyoroti pentingnya konseling, Fajar juga meninjau langsung pelaksanaan kebijakan pembelajaran mendalam di Kabupaten Klaten. Ia berharap guru-guru di daerah tersebut dapat mengikuti pelatihan di balai pelatihan milik Kementerian Pendidikan.

“Guru yang mampu menerapkan pembelajaran mendalam akan lebih baik dalam mengelola proses belajar. Anak-anak akan tumbuh sehat secara sosial, mental, dan cerdas secara intelektual,” tutupnya.

BACA JUGA:Xiaomi Rilis Redmi Note Rp1 Jutaan: Kamera 50MP, Baterai 5000mAh!

BACA JUGA:Penerus Vivo X200 Makin Gahar, Vivo X300 Usung Kamera 200MP?

Langkah Fajar ini mendapat sambutan positif dari para pemangku kebijakan daerah. Kolaborasi antara Kementerian, Dinas Pendidikan, dan pemerintah daerah diyakini dapat mendorong revolusi pendidikan yang lebih berorientasi pada kebutuhan emosional dan sosial anak-anak.

Kategori :