Rel, Bacakoran.co – Dunia pendidikan Indonesia kembali menghadirkan terobosan baru.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti resmi menerapkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) di Sekolah Rakyat melalui kurikulum Multi Entry, Multi Exit (MEME).
Fleksibilitas Belajar dengan Sistem SKS
Sistem SKS yang selama ini dikenal di perguruan tinggi kini akan diadopsi di Sekolah Rakyat. Tujuannya adalah memberikan fleksibilitas belajar bagi siswa sesuai kemampuan masing-masing.
“Kalau secara sederhana, sistemnya seperti kuliah dengan SKS. Murid tidak harus menempuh mata pelajaran dalam waktu yang sama, tapi bisa berbeda sesuai tingkat kemampuannya,” jelas Mu’ti.
Dengan demikian, setiap siswa dapat mengambil modul pelajaran sesuai kapasitasnya. Hal ini diharapkan mampu mengurangi beban belajar yang seragam sekaligus mendorong percepatan capaian pembelajaran.
BACA JUGA:iQOO Neo 11 Bocor! Chipset Flagship + Baterai 7.000mAh, Calon HP Gaming Idaman
BACA JUGA:Murah tapi Performa Gahar? Uji Gaming Vivo Y-Series Bikin Kaget!
Kurikulum MEME dengan Modul Pembelajaran
Meski berbeda konsep, materi pembelajaran Sekolah Rakyat tetap disusun selaras dengan kurikulum sekolah formal. Kemendikdasmen juga menyiapkan modul pembelajaran di tiap jenjang, sehingga siswa dapat belajar secara bertahap dan fleksibel.
“Modul berisi materi-materi yang bisa diselesaikan murid secara berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,” tambah Mu’ti.
Hidden Curriculum di Sekolah Rakyat
Selain kurikulum tertulis, Sekolah Rakyat juga menerapkan hidden curriculum, yakni pembelajaran yang berlangsung melalui lingkungan sekolah maupun asrama.
“Hidden curriculum ini menyatu dengan proses belajar. Lingkungan sekolah dan asrama menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di Sekolah Rakyat,” ungkap Mu’ti.
Terobosan Baru Pendidikan Nasional