Menurut studi yang dimuat dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition pada 2016, tingkat kekentalan darah pada orang yang minum air alkali cenderung menurun hingga 6,3% dibandingkan orang yang meneguk air minum biasa.
Itu berarti orang yang minum air dengan pH basa (8+) memiliki darah yang lebih cair, sedangkan orang yang minum air biasa mempunyai darah yang lebih kental.
Darah yang kental berarti tidak mengandung cukup air. Semakin kental darah seseorang, semakin lambatlah aliran darah yang bergerak.
Sebaliknya, darah yang cukup air akan lebih mudah mengalir dan diedarkan ke seluruh tubuh. Hal ini membuktikan bahwa air minum dengan pH basa atau 8+ dapat membantu melancarkan aliran darah dan menjaga hidrasi tubuh.
2. Menetralkan kelebihan asam dalam tubuh
Sebuah studi yang ditulis dalam jurnal Plos One meneliti dua kelompok orang yang minum air mineral biasa dan air alkali.
Hasilnya, orang yang tidak mengonsumsi air alkali memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dan durasi tidur yang lebih pendek. Sebaliknya, mereka yang minum air alkali secara teratur memiliki durasi tidur yang lebih lama sebanyak 70 menit per hari.
BACA JUGA:Terekam CCTV, Pencuri Bawa Kabur Motor Penjual Kebab
Kualitas tidur yang lebih baik setelah minum air alkali diduga lebih terkait dengan faktor-faktor lain seperti hidrasi yang baik dan efek plasebo daripada sifat khusus air alkali.
Selain mengonsumsi air pH basa, sebaiknya Anda menjaga jadwal tidur teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menghindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, dan mengurangi stres.
3. Bantu mengendalikan tekanan darah
International Journal of Nursing and Health Services melakukan penelitian pada 40 responden yang menderita hipertensi tingkat 1 yang terbagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama diberi simvastatin serta konsumsi air alkali dengan pH 8,5 sebanyak 1,5 liter per hari selama 21 hari. Kelompok lainnya hanya diberi obat hipertensi dan air mineral biasa.
Hasilnya kelompok yang diberi air pH basa memiliki tingkat trigliserida yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa perlu lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini.