Pemerintah Siapkan Penggantian Gas LPG dengan Proyek Jargas: Impor LPG Diprediksi Akan Turun

Senin 13 May 2024 - 10:46 WIB
Reporter : Riski
Editor : Padri

RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dapat digantikan oleh proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga. Dampaknya juga akan dirasakan pada aktivitas impor LPG.

Menurut Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif, kegiatan impor LPG diprediksi akan menurun karena adanya proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga. Ia menegaskan bahwa proyek jargas dapat menggantikan peran LPG.

BACA JUGA:Gas Elpiji Bikin Api Cepat Membesar Ludeskan Rumah

Kementerian ESDM saat ini sedang mempercepat pembangunan infrastruktur jargas di dalam negeri, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.

"Jargas dapat menggantikan impor LPG. Ini akan membantu menghemat devisa karena kita memiliki banyak sumber gas domestik," ujar Arifin di Musrenbangnas, JCC Jakarta, pada Sabtu (11/5/2024).

"Ikhtiar kita adalah membangun infrastruktur gas agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas. Pak Presiden telah menegaskan bahwa ini merupakan jalur utama menuju sumber energi yang berkelanjutan," tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa gas bumi merupakan salah satu sumber energi utama dalam transisi energi, khususnya dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

BACA JUGA:Demi Mendapatkan Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram, Warga Pagaralam Rela Antre Kepanasan Walaupun Puasa

Dadan menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur jaringan gas di Sumatra dan integrasi Sumatra-Jawa menjadi kunci distribusi gas domestik di seluruh Indonesia.

"Infrastruktur pipa gas akan membantu menekan biaya angkut sehingga harga gas dapat lebih terjangkau bagi berbagai sektor, termasuk industri, pembangkit listrik, komersial, dan rumah tangga," ujar Dadan.

Dalam paparannya, Dadan mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas Cisem (Cirebon-Semarang) telah mencapai tahap 1 dengan investasi sebesar Rp1,13 triliun. 

Tahap 2 proyek Cisem pada tahun 2024 membutuhkan investasi Rp1,33 triliun, sedangkan untuk tahun 2025 membutuhkan investasi Rp2,01 triliun.

Selain itu, program jargas untuk rumah tangga dari proyek Cisem dan Dusem (Dumai-Sei Mangkei) diharapkan dapat mengurangi subsidi LPG 3 kg sebesar Rp0,63 triliun per tahun, serta menghemat devisa impor LPG sebesar Rp1,08 triliun per tahun dan biaya masak sebesar Rp0,16 triliun per tahun. (*)

Kategori :