REL, Palembang - Masa depan ketahanan pangan Sumatera Selatan (Sumsel) berada di tangan generasi muda.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, S.A. Supriono, dalam acara Training Of Trainers (TOT) Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes To School Awards Tahun 2024 di Palembang.
"Sekolah-sekolah ini diharapkan mampu menciptakan petani muda yang menyiapkan ketahanan pangan dalam jangka panjang," ujar Supriono.
"SMA/SMK bisa menjadi wadah bermanfaat bagi kita semua," tambahnya.
BACA JUGA:Sriwijaya Expo 2024 Resmi Ditutup
BACA JUGA:Koalisi Pers Sumsel Tolak Draf RUU Penyiaran
Acara TOT ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Diikuti oleh para kepala sekolah SMA/SMK se-Sumsel, penyuluh pertanian, serta dinas terkait, kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, M. Latif mengungkapkan keprihatinannya terhadap fluktuasi harga pangan yang kerap memicu inflasi.
"Volatile food menjadi kelompok inflasi yang paling sering bergejolak," jelasnya.
BACA JUGA:Lemkari Empat Lawang Raih 19 Medali di Kejurda Lemkari Sumsel Seri 1
BACA JUGA:Bimtek Divhumas Polri: Peningkatan Kualitas Layanan Publik dan Komunikasi dengan Masyarakat
"Salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sumsel adalah cabai."
Oleh karena itu, GSMP Goes to School Awards 2024 hadir sebagai solusi inovatif untuk menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi.
"GSMP sejalan dengan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP). Kami berharap generasi muda dapat menjadi penghasil pangan andal di masa depan," ujar Latif.