REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Indonesia mempersembahkan prestasi gemilang dengan meresmikan jalan tol seksi Kayu Agung-Keramasan, yang dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Selasa (26/1/2021).
Penambahan operasional seksi sepanjang 9 kilometer ini, melengkapi panjang tol ruas Kayu Agung-Palembang menjadi 42,5 kilometer.
Namun, yang membuatnya semakin istimewa adalah keberadaan Jembatan Ogan, salah satu jembatan tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 1,7 kilometer.
BACA JUGA:Mahakarya Luar Biasa, Jembatan Ogan Melambangkan Kejayaan Sriwijaya
Berdiri megah, jembatan ini bukan hanya sekadar jalur penghubung, tetapi juga menawarkan keindahan dengan ornamen Songket Palembang yang menghiasi parapetnya.
Tetapi, keistimewaan Jembatan Ogan tak berhenti di situ. Di sekitar area jembatan, kita disuguhi Replika Candi Muara Takus yang melambangkan situs sejarah Kerajaan Sriwijaya, menandai kebesaran masa lalu yang terus diabadikan dalam bangunan modern.
Direktur Utama Waskita Tol Road, Ir Herwidiakto M Tech, dengan bangga menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Ogan hampir secara eksklusif menggunakan produk-produk lokal Indonesia, memperkuat identitas bangsa dan mencerminkan kemajuan teknologi dalam negeri.
BACA JUGA:Gelar Bhakti Sosial dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-78
Pembangunan jalan tol ini bukan hanya tentang mengurai kemacetan lalu lintas, tetapi juga menghidupkan kembali sejarah dan memperkuat keterhubungan antarwilayah.
Tol Kapal Betung, sebagai bagian dari Jalan Tol Tran Sumatera (JTTS), diharapkan menjadi solusi bagi kemacetan di wilayah Banyuasin dan sekitarnya.
Dengan target sambungan tol Kayu Agung-Betung pada tahun 2023, proyek ini tidak hanya menjadi tonggak kemajuan infrastruktur, tetapi juga momentum untuk memperkuat kesatuan bangsa melalui pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
Jembatan Ogan bukan hanya sekadar struktur fisik, tetapi juga simbol kebanggaan bagi Indonesia, mencerminkan keajaiban teknologi modern yang berpadu harmonis dengan kekayaan sejarah dan budaya.(*)