Kisah Misterius Pasukan Udara Republik di Pedalaman Trenggale

Kamis 11 Jul 2024 - 15:32 WIB
Reporter : Riski
Editor : Riski

REL , - Masa perang kemerdekaan Indonesia tidak hanya dikenal dengan kisah-kisah heroik, tetapi juga dengan peristiwa-peristiwa mistis yang kadang mengejutkan.

 

Salah satu kejadian menarik tercatat dalam buku 'Sang Elang: Serangkai Kisah Perjuangan H AS Hanandjoeddin di Kancah Revolusi Kemerdekaan RI' karya Haril M Andersen, mengisahkan pengalaman Detasemen Udara Parigi pimpinan Opsir Muda Udara III Hanandjoeddin di pedalaman Trenggalek, Jawa Timur.

 

Pada Januari 1949, beberapa pekan setelah Belanda melancarkan Agresi Militer II, Hanandjoeddin dan pasukannya bertugas untuk memutus sebuah jembatan tua di Lembah Watulimo guna menghambat gerak pasukan Belanda. Namun, percobaan mereka mengalami kendala serius: peledak yang ditanam tak kunjung meledak, meskipun telah berulang kali diupayakan.

 

Kejadian ini membingungkan Hanandjoeddin, yang akhirnya mendatangi seorang tokoh desa setempat untuk mencari jawaban. Mereka menemukan bahwa jembatan tersebut dianggap dilindungi oleh kekuatan gaib yang tidak memungkinkan untuk dihancurkan tanpa persetujuan. Berdasarkan saran tokoh desa, Hanandjoeddin diminta untuk berpuasa dan berdoa agar roh-roh penjaga jembatan memberikan izin untuk dilakukan peledakan.

BACA JUGA:Kisah Tiga Tokoh yang Mengibarkan Bendera Merah Putih pada Saat Proklamasi

BACA JUGA:Sejarah Lomba Panjat Pinang

 

Meskipun merasa skeptis, Hanandjoeddin akhirnya memutuskan untuk menyelidiki langsung ke jembatan tersebut bersama anak buahnya. Mereka harus melewati hutan Watulimo yang dipercayai angker oleh warga setempat, di tengah suasana yang semakin mencekam menjelang malam.

 

Di tengah perjalanan, ketakutan menyerang beberapa anak buah Hanandjoeddin yang ingin membatalkan rencana tersebut. Namun, Hanandjoeddin dengan tekadnya menolak dan memilih melanjutkan sendiri.

 

Namun, tak lama kemudian, anak buahnya yang ketakutan melihat sepasukan besar yang terlihat seperti tentara Belanda dengan senjata kunonya.

 

Ketika Hanandjoeddin berhadapan langsung dengan seribu pasukan misterius yang menghadangnya, dia dengan berani berseru dan memohon dukungan mereka dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Setelah beristighfar dan memberi penjelasan, pasukan gaib tersebut tiba-tiba menghilang.

BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ini Nama-nama Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan Berikut Sejarah dan Wisata alamny

BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Gunung Dieng: Pesona Alam dan Sejarah Tersembunyi.

Esok harinya, Hanandjoeddin dan pasukannya berhasil meledakkan jembatan tersebut setelah percobaan sebelumnya yang selalu gagal. Ini menjadi satu dari sekian kisah misterius yang melibatkan kekuatan gaib di tengah-tengah perjuangan keras mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa itu.(*)

Kategori :